Mengakuidan memperlakukan manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk from PANCASILA 123 at Andalas University
- Butir-butir sila ke-2 Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” berisi tentang perwujudan dari nilai kemanusiaan, bahwa manusia sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama. Wujud pengamalan sila ke-2 Pancasila ini dirinci lagi menjadi 10 hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Sukarno memperkenalkan 5 sila. Dalam pidato yang dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah tercetus nama Pancasila yang nantinya memuat isi dan penjelasan butir-butir pengamalannya. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila,” ucap Sukarno kala itu, dikutip dari Risalah BPUPKI 1995 terbitan Sekretariat Negara RI. “Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” imbuh tokoh nasional yang pada akhirnya menjadi presiden pertama Republik Indonesia ini. Setelah Indonesia merdeka, 5 sila yang dicetuskan Sukarno tersebut kemudian dirumuskan menjadi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Tanggal 1 Juni pun ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila oleh Presiden Joko Widodo Jokowi tanggal 1 Juni 2016 dengan Keputusan Presiden Keppres Nomor 24 Tahun Pengamalan Pancasila Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, seperti kata Sukarno, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun isi 5 sila yang dirumuskan dalam Pancasila yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia 1993, meskipun ke-5 sila itu merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya tetap dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama dijabarkanlah butir-butir pengamalan Pancasila yang terkandung di setiap sila tersebut. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR Setelah era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/ memuat berbagai nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam buku Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 1997 memaparkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir juga Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1 dan Penjelasannya Menggugat Soeharto yang Menyalahgunakan Pancasila Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4 Isi dan Penjelasannya Semula, Butir-Butir Pengamalan Pancasila ini terdiri dari 36 butir, tapi kemudian mengalami perkembangan atau penyempurnaan menjadi 45 butir. Butir-Butir Pengamalan Pancasila diharapkan bisa menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia. Butir-Butir pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR atau pada masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto sebagai presiden ke-2 RI. Setelah rezim Soeharto berakhir akibat Reformasi 1998, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/ Butir-Butir Sila ke-2 Pancasila Sila ke-2 dalam Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ke-2 ini merupakan perwujudan dari nilai kemanusiaan, bahwa manusia sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama. Wujud pengamalan Sila ke-2 Pancasila ini dirinci lagi menjadi 10 butir, antara lain Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Baca juga Contoh Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila P4 45 Butir Pengamalan Sila Ke-3 Pancasila Makna, Isi Butir-Butir, Penjelasan - Sosial Budaya Penulis Iswara N RadityaEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Pancasila adalah ideologi dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI pada 18 Agustus 1945. Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti prinsip. Sehingga, Pancasila diartikan sebagai lima prinsip dasar yang dijadikan pandangan dan jati diri bangsa Indonesia. Sesuai namanya, Pancasila memiliki lima sila. Sila kedua Pancasila berbunyi, "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila ini mengandung nilai atau pedoman dasar dalam kehidupan rakyat Nilai dalam Sila Kedua Pancasila Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah nilai kemanusiaan. Indonesia adalah negara bangsa yang merdeka, bersatu, dan berdaulat tanpa mengenal chauvinistik atau kecintaan berlebih pada tanah air dan merendahkan bangsa lain. Indonesia merupakan bagian dari masyarakat bangsa-bangsa di dunia. Indonesia merupakan bagian dari kemanusiaan universal yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mengembangkan persaudaraan berdasarkan nilai keadilan dan Indonesia mengakui dan memperlakukan kesederajatan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Mahas Esa. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira serta memahami adanya perbedaan suku, ras, agama, dan kepercayaan. Perbedaan ini dianggap sebagai keniscayaan dan tidak boleh menimbulkan konflik. Baca juga Contoh Pelaksanaan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pengamalan Nilai Sila Kedua Pancasila Pengamalan nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila adalah perwujudan bahwa manusia adalah makhluk yang bermoral dan berbudaya. Berikut wujud pengamalan sila kedua Pancasila Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tolong menolong. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Saling menghargai pendapat antarsesama. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari. Referensi Ishaq. 2021. Pendidikan Pancasila. Jakarta Kencana Novidiantoko, Dwi. 2019. Pendidikan Pancasila Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta Deepublish Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

terjawab5. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa adalah nilai yang terkandung dalam Pancasila, sila a. Ketuhanan Yang Maha Esa c. persatuan Indonesia b. kemanusiaan yang adil dan beradab d. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia La dimiliki oleh seorang pemimpin adalah

Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan secara jelas dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 UUD 1945.Maksudnya Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila untuk mengatur ketatanegaraan negara. Ketatanegaraan tersebut meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Baik dari segi sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia harus selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila. Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini isi butir pengamalan Pancasila Baca juga Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama yaitu Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhdap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab Butir-butir pengamalan Pancasila sila kedua yaitu Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Baca juga Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Pancasila Mengakuidan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Nama Cindy laura maharani Nim 21008 Kelas 1A Matkul Pancasila TUGAS TENTANG SILA KE 2 BUTIR KE 1 Sila ke2 berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab” dan di dalam sila ke2 terdapat 10 butir. Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, sila tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragam. Butir pertama dalam sila ke 2 yaitu “Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa”. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia harus saling menghargai sesama tanpa memandang perbedaan , mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia dengan tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya adalah sikap yang harus dimiliki. Disamping itu harus selalu mengembangkan sikap saling mencitai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, sikap tidak semena-mena dan mau menang sendiri terhadap orang lain, dengan tetap selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, melakukan kegiatan kemanusian, berani membela kebenaran dan keadilan. Hal itu merupakan contoh dari butir pertama yaitu “Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa”. Dari kata harkat dan martabat kita tidak boleh membeda bedakan, karena Indonesia pun memiliki semboyan ” Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki arti Berbeda beda tetapi tetap satu. Yang artinya walaupun berbeda suku, bahasa, Warna kulit tapi rakyat indonesia memiliki satu tujuan yaitu kesatuan dan persatuan. Jadi kita tidak boleh memperlakukan sesama manusia dengan semena mena, harus saling menghargai sesuai dengan harkat dan martabantnya, dan sebagai warga Indonesia harus mengamalkan niali nilai Pancasila. Contohnya kita harus mengamalkan nilai Pancasila sila ke 2 dan butir butir yang terdapat di sila tersebut. kita bisa menerapkan nilai nilai di sila ke2 butir pertama dalam kehidupan sehari hari Contoh Pengamalan dikehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga yaitu, kita harus sopan dan santun terhadap orang tua, Tidak bersikap sewenang-wenang terhadap adik sendiri, Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga,Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan, Menerima hak sebagai anggota keluarga,Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersamaMau membantu orang tua dan mematuhi perintahnya, Tidak bertengkar dengan orang tua atau saudara serta memiliki sikap tenggang rasa. Maka, misalnya, di lingkungan sekolah tidak boleh lagi ada kasus perundungan terhadap siswa lain yang memiliki perbedaan, tidak menghina/membully fisik, Saling menghormati guru dan teman, juga saling tolong menolong jika yang lain mengalami kesulitan. Membela orang-orang yang ditindas. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Mau berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agamanya. Di lingkungan masyarakat contohnya adalah Membantu tetangga yang membutuhkan pertolongan. Menjaga kesopanan dengan bertegur sapa. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM, Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan sikap pedulli, Membela orang-orang yang ditindas.
1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, serta kewajiban setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit. 3.
PANCASILA memiliki kedudukan yang sangat penting, karena merupakan dasar dan landasan ideologi bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Bunyi sila ke-2 dalam Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Dikutip dari laman BPIP, makna sila ke-2 dan contohnya merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dilansir dari website resmi BPIP, Sila ke-2, berikut pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari. 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban setiap manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Memiliki sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Jangan memiliki semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Memiliki sikap hormat memghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. 11. Di lingkungan sekolah tidak boleh lagi ada kasus perundungan terhadap siswa lain yang memiliki perbedaan. 12. Saling menghormati guru dan teman, juga saling tolong menolong jika yang lain mengalami kesulitan. 13. Menghormati orangtua, menyayangi saudara, dan berbuat baik kepada tetangga. 14. Tidak mudah hakim sendiri, tidak merasa benar-benar sendiri, serta tidak suka berperang. Baca juga Harkitnas Sejarah Budi Utomo 15. Memberikan empati atau rasa kasih sayang, juga pertolongan kepada orang yang sedang menderita, terutama di masa pandemi covid-19 atau para korban bencana alam. 16. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. 17. Memberi keputusan yang adil dalam keputusan tentang urusan bersama. 18. Tidak pilih kasih dalam bergaul. 19. Memberi kebebasan dalam memilih pendidikan. 20. Melaksanakan kewajiban untuk bersekolah atau berkuliah dan mengumpulkan tugas yang diberikan. 21. Memperhatikan teman dan saudara yang sedang sakit. Itulah contoh pengalaman dari sila ke-2 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. OL-14 Mengakuidan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya adalah penerapan sila Pancasila yang berbunyi .. a. Ketuhanan yang Maha Esa b. Kemanusiaan yang adil dan ber- adab C. Persatuan Indonesia d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tolong di jawab dengan benar lagi ujian!!! 2 Lihat jawaban Iklan Jawaban 1 erytadillia2019
Clarymond Simbolon2 tahun yang lalu CPNS Materi Pancasila Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa merupakan pengamalan sila ke ... Pancasila. Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Jawaban B Cukup jelas. Sesuai dengan Ketetapan MPR no XVIII/MPR/1998. Menurut Kamu jawabannya yang mana sih A00% B2100% C00% D00% E00% Pendapat Teman Belum ada komentar
SilaKemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Jakarta, IDN Times - Pancasila adalah dasar ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdiri dari lima sila atau prinsip yang digunakan sebagai pedoman hidup bernegara, Pancasila menjadi dasar dan harapan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk membangun dalam segala bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila memiliki makna mendalam dari masing-masing silanya. Kelima sila itu pun memiliki butir-butir pengamalannya hanya itu, Pancasila yang dilambangkan dengan burung garuda juga memiliki makna tersendiri. Berikut penjelasan mengenai makna sila dan lambang Pancasila, juga butir-butir Pancasila lengkap. Baca Juga Rizieq Shihab Sebut Pancasila Spirit Akhlak dalam Bernegara 1. Isi dan Makna Sila dalam PancasilaMonumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ANTARA FOTO/Asprilla Dwi AdhaTerdiri dari lima sila, masing-masing sila dalam Pancasila memiliki makna masing-masing sebagai berikut1. Ketuhanan yang Maha EsaSila yang pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” memiliki makna bahwa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak terbatas pada satu agama. Sila ini juga menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menjalani kehidupan dengan berpedoman pada Kemanusiaan yang Adil dan BeradabSila kedua adalah “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini memiliki makna bahwa Bangsa Indonesia menjunjung tinggi martabat dan norma yang berlaku, serta menjalani kehidupan bermasyarakat yang sejahtera dan saling Persatuan IndonesiaMakna yang ditunjukkan oleh sila “Persatuan Indonesia” adalah masyarakat Indonesia memegang teguh kesatuan serta persatuan meskipun terdiri dari masyarakat yang beragam suku, ras, dan agama. Masyarakat Indonesia akan bersatu untuk membela Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan PerwakilanSila keempat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”. Memiliki makna bahwa kekuasaan tertinggi adalah rakyat, dan selalu mengutamakan musyawarah untuk merumuskan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaMakna dalam sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” adalah Indonesia mengedepankan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat di segala aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial Butir-butir pengamalan Pancasila 2003, butir pengamalan Pancasila yang sebelumnya terdiri dari 36 butir, diganti menjadi 45 butir. Berdasarkan keputusan dari TAP MPR No. 1/MPR/2003, berikut butir-butir pengamalan Pancasila1. Pengamalan Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa1 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.2 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.3 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.4 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.5 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.6 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.7 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang Pengalaman Sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.2 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.3 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.4 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.5 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.6 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.7 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.8 Berani membela kebenaran dan keadilan.9 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa Pengalaman Sila ke-3 Persatuan Indonesia1 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.2 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.3 Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.4 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.5 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.6 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.7 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan Pengalaman Sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan1 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.2 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.3 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.5 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.6 Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.7 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.8 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.9 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.10 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan Pengamalan Sile ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia1 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.2 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.3 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4 Menghormati hak orang lain.5 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.6 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.7 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.8 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.9 Suka bekerja keras. 10 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.11 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan Makna Lambang Garuda PancasilaIlustrasi Gedung Pancasila Kemenlu dari Pancasila adalah burung garuda yang mencengkram pita putih bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika’ dengan arti Berbeda-beda tetapi satu jua’. Masing-masing bagian dari Garuda Pancasila memiliki makna sebagai berikut1. WarnaGaruda Pancasila berwarna emas dan digunakan untuk melambangkan keagungan. Selain itu, warna merah dan putih pada perisai melambangkan keberanian dan Jumlah BuluGaruda Pancasila memiliki sayap dengan jumlah bulu 17 helai, ekor dengan jumlah bulu 8 helai, sedangkan leher garuda memiliki jumlah bulu 45 helai. Semua jumlah bulu pada Garuda Pancasila tersebut melambangkan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Gambar Bintang di Perisai KecilSelanjutnya, terdapat gambar bintang di perisai kecil pada Garuda Pancasila. Gambar ini memiliki makna sesuai sila pertama yaitu agar warga negara Indonesia meningkatkan iman serta takwa berdasarkan kepercayaan Gambar Rantai Berwarna Kuning EmasGambar rantai kuning emas adalah lambang dari sila kedua yang memiliki makna hubungan manusia yang saling membantu, menyayangi, menghargai serta bersama-sama membela Gambar Pohon BeringinGambar pohon beringin pada Garuda Pancasila melambangkan sila ketiga, memiliki makna persatuan dan kesatuan, saling melindungi, cinta tanah air dan bangga dengan Gambar Kepala BantengGambar kepala banteng digunakan untuk melambangkan sila keempat. Makna dari gambar ini adalah setiap masyarakat memiliki kedudukan serta hak dan kewajiban yang sama. Selain itu juga sebagai makna dari masyarakat Indonesia yang Gambar Padi dan KapasSila kelima dalam Pancasila dilambangkan dengan gambar padi dan kapas. Makna dari lambang ini adalah harapan agar masyarakat Indonesia hidup makmur dan sejahtera, karena padi berkaitan dengan pangan, sedangkan kapas berkaitan dengan butir pengamalan serta makna dari Pancasila yang dapat dijadikan sebagai pedoman kehidupan untuk mewujudkan bangsa Indonesia sejahtera. Baca Juga Mengenal Ajaran Nabi Muhammad SWT dengan Nilai-nilai Pancasila
Semuajawaban benar Jawaban: B. Kemanusiaan yang adil dan beradab Dilansir dari Encyclopedia Britannica, mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan yang maha esa merupakan butir pengamalan pancasila pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Jakarta - Pancasila lahir dari pemikiran para tokoh pejuang kemerdekaan pada tahun 1945 silam. Terdapat 5 dasar yang menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia, salah satunya dalam sila ke-2. Seperti apa bunyi sila ke-2?Pancasila secara resmi dan sah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4. Dalam sejarah kemerdekaan, rancangan UUD 1945 dirumuskan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPK.UUD 1945 kemudian ditetapkan dan disahkan sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia oleh PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. PPKI dibentuk setelah BPUPKI seperti apa bunyi sila ke-2 Pancasila?Bunyi sila ke-2 adalah "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP, sila tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan 10 butir pengamalan sila ke-2 yang berhasil dirumuskan oleh BPIP. Kesepuluh nilai yang terkandung antara lain sebagai berikut1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan Mengembangkan sikap saling mencintai sesama Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang Menjunjung tinggi nilai-nilai Gemar melakukan kegiatan Berani membela kebenaran dan Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV oleh Tim Tunas Karya Guru, berikut contoh pengamalan sila ke-2 dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakatContoh Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Keluarga1. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau Menerima hak sebagai anggota Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Sekolah1. Melakukan kewajiban sebagai seorang Menolong teman yang mengalami kesusahan atau Menerima hak sebagai seorang Gemar melakukan kegiatan Pengamalan Sila ke-2 di Lingkungan Masyarakat1. Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap beberapa contoh pengamalan bunyi sila ke-2 yang bisa diterapkan oleh para siswa. Simak Video "Jokowi Ungkap RI Sukses Lewati Krisis Dunia Karena Fondasi Pancasila" [GambasVideo 20detik] kri/nwy RDgI.
  • n47xsgc2wx.pages.dev/51
  • n47xsgc2wx.pages.dev/426
  • n47xsgc2wx.pages.dev/155
  • n47xsgc2wx.pages.dev/467
  • n47xsgc2wx.pages.dev/458
  • n47xsgc2wx.pages.dev/377
  • n47xsgc2wx.pages.dev/9
  • n47xsgc2wx.pages.dev/362
  • mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya