Tidakbanyak yang berbeda dalam mengatur keuangan di bulan Ramadan dengan bulan-bulan lainnya di luar Ramadan. Namun ada prinsip-prinsip yang kami pegang agar kondisi keuangan tetap kondusif sehingga dalam menjalankan ibadah puasa kita tetap menjalaninya dengan tenang dan berkah (insya Allah). Setiap orang pasti ingin memiliki kualitas finansial yang kuat serta kondisi yang independen secara finansial di masa depan. Namun, tidak semua orang tahu cara mewujudkan impian tersebut. Oleh karena itu, kami akan memberikan tips tentang cara mengatur keuangan ala Rasulullah untuk Parents berikut ini. Sebagai utusan Allah SWT dan panutan banyak orang, Rasulullah tentu saja memiliki banyak kelebihan di segala aspek kehidupan, seperti prinsip hingga kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip Rasulullah dalam meraih kesuksesan di bidang bisnis dan mengatur keuangan ini bisa Parents contoh. Rasulullah adalah seorang wirausahawan yang sangat mahir dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengatur uang. Penasaran ada cara apa saja yang dilakukan Rasulullah dalam mengatur keuangan? 10 Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah 1. Ketahui Jumlah Pengeluaran Setiap Bulannya Cara pertama yang bisa Anda contoh adalah mengetahui tujuan dan besaran uang yang digunakan setiap bulannya. Anda bisa membuat skala prioritas kebutuhan dari yang paling penting hingga yang tidak begitu penting. Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya “Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” HR Tirmidzi. Karena itulah sangat penting bagi Anda untuk mengetahui asal dan ke mana saja uang Anda habis digunakan. Sebab, jika harta Anda hanya dipakai untuk kenikmatan dunia saja maka itu bisa menjadi suatu kemudharatan di masa depan. 2. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah dengan Bersedekah Seperti diketahui Rasulullah selalu mengajarkan kepada seluruh umat muslim di dunia untuk saling membantu dan berbagi, khususnya kepada orang yang membutuhkan seperti fakir miskin dan anak yatim. Menurut hukum Islam, Anda wajib memberikan setidaknya 2,5 persen dari harta milik Anda kepada fakir miskin dan anak yatim. Hal ini juga telah dijelaskan melalui surah Adz-Dzariyat ayat 19. “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” Adz-Dzariyat 19 Oleh karena itu, Anda tetap harus bersedekah meskipun kondisi ekonomi tidak begitu baik. Jangan takut akan mengalami kesulitan ekonomi di masa depan. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian dari Harvard Business School mengatakan semakin banyak orang bersedekah maka semakin bahagia pula orang tersebut. Artikel Terkait 10 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta 3. Berdagang Lebih lanjut, Rasulullah dikenal sebagai seorang wirausahawan yang berdagang sepanjang hidupnya. Dalam sebuah hadis, beliau bahkan menganjurkan kepada umat muslim di seluruh dunia untuk segera berdagang karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut. “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki.” Hadis Riwayat Imam Ahmad. Pada saat ini, sebagian besar orang terkaya di dunia bahkan berasal dari pengusaha atau wirausahawan seperti Rasulullah. Oleh karena itu, apabila Anda masih bekerja sebagai karyawan hingga saat ini, cobalah untuk mengumpulkan niat untuk menjalankan bisnis sampingan skala kecil. Satu lagi, jika Anda sudah mulai berbisnis, contohlah ajaran Rasul yang selalu mengambil untung sedikit dan sewajarnya. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa menarik minat banyak orang untuk membeli produk yang dijual. Selain itu, jangan lupa bahwa catatan keuangan pribadi dan bisnis harus dipisahkan. Hal ini bertujuan supaya keluar masuknya keuangan Anda bisa dipantau dengan baik. 4. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah dengan Gaya Hidup Sederhana Cara berikutnya yang bisa Anda terapkan dalam mengatur uang adalah dengan melakukan gaya hidup sederhana dan menyesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan pemasukan Anda. Oleh karena itu, ada baiknya kalau Anda juga menghindari mengambil banyak cicilan yang akan membuat Anda memiliki utang yang menumpuk. 5. Pilih Pekerjaan yang Halal Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk mendapatkan pekerjaan atau usaha yang halal. Sebab, uang yang berasal dari usaha atau pekerjaan yang haram umumnya tidak akan pernah dapat ditabung untuk jangka waktu yang lama. Kenapa demikian? Hal itu lantaran uang haram tidak memiliki keberkahan dan tidak dirahmati oleh Allah SWT. Artikel Terkait Cara Kreatif Seorang Ibu Ajarkan Anak Atur Keuangan selama Pandemi, Layak Ditiru! 6. Hindari Berutang Sebagian besar orang yang berada dalam kesulitan ekonomi terkadang memilih untuk meminjam uang kepada teman atau keluarganya. Namun menurut ajaran Islam, berutang sebetulnya tidak dianjurkan jika tidak benar-benar dalam keadaan yang membutuhkan. Namun, jika memang mendesak, maka orang yang berutang wajib untuk mengembalikan nominal uang yang telah dipinjamnya. Apabila tidak, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran yang setimpal. “Barangsiapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niat itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan niat akan membinasakan tidak membayar, maka Allah akan merusakkan dia,” HR. Bukhari 7. Tidak Menumpuk Harta Di sisi lain, setiap umat muslim juga diimbau untuk tidak menumpuk harta dan melakukan lebih banyak berbagi atau bersedekah dengan orang lain. Terutama jika ada anggota keluarga, kerabat jauh, atau teman yang sedang mengalami kesulitan. Pasalnya, jika mengumpulkan uang dengan tujuan untuk menumpuknya, maka niscaya tidak ada manfaat yang bisa Anda rasakan. Lebih baik menyisihkan uang untuk modal usaha atau investasi. Mengingat, kini sudah banyak jenis investasi yang bisa ANda lakukan. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi, “Hai anak Adam berinfaklah, niscaya Aku akan memberi nafkah memberi gantinya kepadamu,” HR. Bukhari & Muslim 8. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah, yaitu Tidak Boros Dalam ajaran Islam sangat tidak mengajurkan kepada siapa pun untuk memiliki sikap boros dalam mengatur keuangan. Sebab, orang yang bersikap boros tidak akan dapat menyisihkan sebagian uang yang didapatnya tersebut. Allah SWT bersabda, “Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar.” 9. Berhemat Menurut Islam, berhemat adalah salah satu cara sukses lainnya dalam mengatur keuangan. Kebalikan dari orang yang boros, orang yang pintar berhemat berarti juga pandai mengelola keuangannya dengan baik. Hal itu tentu akan bermanfaat bagi masa depan orang tersebut. Oleh karena itu, alangkah lebih baik kalau Anda membelanjakan uang secara sederhana dan tidak hedon serta tidak gampang menghambur-hamburkan uang yang dimiliki. Artikel Terkait 8 Kiat Mengelola Keuangan dengan Baik yang Bisa Parents Ajarkan kepada Anak 10. Menabung untuk Mengatur Keuangan Selain berhemat, setiap muslim juga dianjurkan untuk menabung karena merupakan hal yang baik. Dalam ajaran Islam pun terdapat sebuah dalil yang menganjurkan untuk menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk kebaikan orang tersebut dan orang di sekitarnya. “Simpanlah sebagian daripada harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu,” HR. Bukhari. “Sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin,” HR. Bukhari Muslim Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan ala Rasulullah yang bisa Anda terapkan mulai sekarang. Semoga bermanfaat, ya! *** BACA JUGA 65 Nama Keluarga Inggris, Cocok untuk Inspirasi Nama Buah Hati Parents Foto Reza Rahadian di Istana Negara, Gagah dan Tampan Pakai Beskap Moana Bayi Ria Ricis Tengkurap, Jangan Khawatir Ya Parents! Ini Loh Manfaat Tummy Time Pada Bayi Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Menurutriset U.S Bank, 82% bisnis gagal karena manajemen kas yang buruk. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan bisnis UMKM untuk mengatur keuangannya dengan baik. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis Memisahkan keuangan pribadi dan keuangan untuk bisnis UMKM merupakan hal mendasar yang penting untuk dilakukan pebisnis.
J. Hampton Keathley, Pendahuluan Salah satu tipuan setan yang paling jitu adalah pemikiran bahwa kebahagiaan ada di dalam hal-hal yang kita miliki. Melalui dusta ini, dia telah membuat berhala lembu emas dan ilah yang disebut materialisme. Seperti anjing menggonggong di tengah jalan, setan membujuk setiap orang yang lewat, “datanglah, jilatlah kakinya, beli, jual, dapatkan keuntungan, dan miliki, itu semua akan membuat anda bahagia.” Saudaraku, meskupun kita telah diselamatkan, kita tidaklah bebas dari sasaran setan atau terlepas dari virus materialisme. Seperti suatu wabah, hal itu menjangkiti kita disetiap sudut ­televisi, media cetak, baliho, etalase dan jalanan. Godaan materialisme ada dimana-mana dan berusaha masuk ke dalam hidup kita melalui pesan yang indah dan manis didengar. Alkitab telah memperingatkan kita untuk waspada dan berjaga-jaga terhadap tipu muslihat setan 1 Pet. 113; 58. Mengapa? Karena, jika kita tidak berjaga-jaga, setan akan mengubah fokus kita dari melayani Tuhan secara pelan-pelan menjadi melayani iblis 1 Pet. 29. Uang adalah perkara kecil Lukas 1610. Kenapa? Karena uang tidak bisa membeli dan memberi kebahagiaan. Uang tidak bisa memberikan hidup kekal atau makna hidup yang sejati Yes. 551-3; Why. 317-18. Tetapi, tidak ada yang lebih memperlihatkan hubungan kita dengan Tuhan seperti sikap kita terhadap uang. Yesus Kristus menjelaskan bahwa salah satu tanda seseorang memiliki kehidupan rohani yang sehat adalah memiliki sikap yang benar terhadap harta. Enambelas dari tigapuluh delapan perumpamaan Yesus berkaitan dengan uang. Satu dari sepuluh ayat dalam Perjanjian Baru berkaitan dengan keuangan. Alkitab memiliki 500 ayat mengenai doa, kurang dari 500 ayat mengenai iman, tapi lebih dari 2,000 ayat mengenai uang. Uang merupakan masalah yang sangat penting karena sikap seseorang terhadapnya sangat menentukan seperti apa hubungannya dengan Tuhan, berkenaan dengan pemenuhan rencanaNya dalam hidup ini. Tanggung Jawab Perencanaan Tanpa perencanaan yang didasarkan atas nilai, tujuan, prioritas Alkitab, uang menjadi tuan yang jahat dan, seperti daun yang masuk ke dalam pusaran angin, kita hanyut ke dalam pengejaran dunia akan harta Luk. 1213-23; 1 Tim. 66-10. Perencanaan keuangan adalah suatu yang Alkitabiah dan itu merupakan pelayanan yang baik, untuk terlepas dari ilah materialisme, dan merupakan cara untuk melindungi diri dari membuang-buang berkat yang Tuhan percayakan pada kita Ams. 2723-24; Luk. 1428; 1 Kor. 1440. Perencanaan keuangan harus dilakukan di dalam ketergantungan pada perintah Tuhan dan dalam iman di mana kita bergantung pada Tuhan untuk keamanan dan kebahagiaan daripada kekuatan kita sendiri Ams. 161-4, 9; Maz. 371-10; 1 Tim. 617; Fil. 419. Tanggung Jawab Disiplin Jika perencanaan keuangan kita adalah bekerja, ini membutuhkan disiplin dan komitmen sehingga rencana kita diwujudkan dalam tindakan. Kejujuran keuangan merupakan aspek penting dalam pertumbuhan rohani 2 Kor. 87. Tapi pertumbuhan rohani membutuhkan disiplin 1 Tim. 48; 63-8. Maksud baik bukan berarti tanpa rencana yang diwujudkan ke dalam tindakan. Tanggung Jawab Pelayanan Kejujuran keuangan keluar dari pengakuan bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan 1 Taw. 2911-16; Rom. 147-9; 1 Kor. 619-20. Hidup di dunia merupakan penugasan sementara di mana setiap orang Kristen melihat diri mereka sebagai orang asing, penduduk sementara, tidak lebih hanya sebagai pelayan Tuhan. Semua yang kita miliki—talenta kita, waktu, dan harta—dipercayakan oleh Tuhan yang harus kita investasikan bagi kerajaan dan kemuliaan Tuhan 1 Pet. 117; 211; 410-11; Luk. 1911-26. Tanggung Jawab Bekerja Salah satu cara Tuhan menyediakan kebutuhan kita adalah melalui bekerja. Melalui pekerjaan kita bisa memenuhi kebutuhan diri dan keluarga kita 2 Tes. 36-12; Ams. 2527. Uang yang kita peroleh juga dapat digunakan untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan menolong mereka yang dalam kekurangan, Prioritas pertama adalah anak-anak Tuhan. Kedua, mereka yang ada di luar iman Gal. 66-10; Efe. 428; 3 Yoh. 5-8. Petunjuk Mengenai Menabung Dukungan Alkitab 1. Tuhan mengarahkan Yusuf untuk menyimpan atau menabung untuk masa depan Kej. 4135. 2. Menabung untuk masa depan menunjukan hikmat Tuhan dan dinyatakan ciptaan Tuhan lainnya Ams. 2120; 3024-25; 66-8. 3. Menabung untuk masa depan merupakan tanggung jawab pelayanan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang diperkirakan maupun yang tiba-tiba 1 Tim. 58; 2 Kor. 1214. Petunjuk Alkitab 1. Menjaga pandangan yang benar akan kepemilikan. Ingat! Semua kekayaan kita berasal dari Tuhan. Kita adalah pengelola, bukan pemilik 1 Taw. 2911-16; Luk. 1612. 2. Menjaga pandangan yang tepat akan keamanan. Kita harus meletakan kepercayaan dalam Tuhan dan bukan pada kekayaan kita 1 Tim. 617. 3. Hati-hati terhadap motivasi, prioritas, dan alasan yang tidak murni dan tidak Alkitabiah mengenai menabung seperti kekhawatiran dan menimbun karena ketidakamanan atau ketamakan Mat. 625-33; Luk. 1213-31. 4. Keputusan mengenai masa depan harus dibawa dalam doa dan berserah pada kehendak Tuhan Yak. 413-15. 5. Jangan memberi dari tabungan atau investasi anda 1 Tim. 618-19; 1 Yoh. 317. 6. Hindari investasi yang beresiko tinggi spekulatif atau menjadi kaya dengan cara instan Ams. 215; 2820, 22; 1 Tim. 69. 7. Mengawasi prioritas. Menjadikan kerajaan Allah sebagai investasi nomor satu Mat. 620, 33; Luk. 1231; 1 Tim. 618-19. Petunjuk Mengenai Pengeluaran Kepuasan Kita harus belajar untuk puas dengan apa yang kita punya Fil. 411-13; 1 Tim. 66, 17-19; Ibr. 135. Saat kita merasa cukup dengan apa yang kita miliki, kita bebas dari ketamakan dan perbudakan materialisme. Ini artinya kebebasan mengikuti Tuhan adalah kebebasan mengusahakan nilai dan tujuanNya. Bagaimana seseorang bisa mendapatkan kepuasan? Kepuasan merupakan hasil dari memiliki harta sorgawi dan meletakan seluruh kekhawatirannya kepada Tuhan, Bapa Sorgawi kita, yang berdaulat Mat. 619-33; 1 Pet. 56-7. Godaan Waspadalah terhadap godaan dan ajaran dunia Rom. 121-2; 1311-14; 1 Pet. 113-16; 58. Ada ratusan ajaran setiap hari yang menarik perhatian kita melalui televisi, radio, iklan, dan majalah—semua dibuat untuk mendorong kita membeli hal-hal yang tidak kita perlukan, dengan uang yang sebenarnya tidak kita punyai, untuk membuat kagum orang yang tidak kenal, dan untuk mendapatkan kebahagiaan yang semu. Mengevaluasi Pembelian Menurut Prinsip Alkitab 1. Apakah kita membayar secara tunai ataukah pembelian itu membuat kita harus berhutang? lihat petunjuk mengenai Kredit. 2. Apakah kita memiliki damai sejahtera mengenai hal itu? Rom. 1423; Kol. 315 Kita perlu mengawasi kedenderungan kita untuk merasionalisasi—memberikan jawaban menipu pada diri sendiri merupakan hal yang buruk. 3. Apakah itu suatu kebutuhan atau keinginan ketamakan? 1 Tim. 69; 1 Yoh. 215. Apakah itu berguna bagi keluarga, pertumbuhan rohani, kesehatan, pelayanan, nama Tuhan, dan meningkatkan kasih kita pada Tuhan atau sebaliknya menghalangi semua itu? 1 Tim. 34 58; 1 Kor. 612. 4. Apakah kita hidup dibawa standart atau di atas standart? Apakah gaya hidup yang kita terapkan adalah cukup atau boros? Apakah kita perlu mengurangi pengeluaran kita dengan mengurangi standar kepuasan? Mat. 633; Luk. 1215, 23; Ams. 1516-17; 168; Pengkh. 510-11. Petunjuk Mengenai Pinjam-Meminjam Prinsip Dasar 1. Alkitab mengajarkan memberi pinjaman daripada meminjam karena itu menghasilkan kebebasan dan pelayanan yang bijak Ul. 155-6. 2. Peminjaman atau hutang yang tidak bijak bisa membuat kita diperbudak Ams. 227. 3. Gunakan kredit sebijak mungkin dan hindari kredit sebisa mungkin. Walau tidak dihalangi oleh Alkitab, kredit pada umumnya dinyatakan dalam bentuk negatif. Roma 138 sering digunakan sebagai larangan untuk meminjam/berhutang, tapi ayat di atas tidak secara langsung melarang penggunaan kredit atau berhutang. Ayat tersebut jangan terlepas dari ayat-ayat sebelumnya, yan mana mengajarkan pentingnya seseorang membayar hutangnya baik secara fisik atau rohani diwaktu harus membayar. 4. Mengenai kredit ada 2 alternatif dasar a Beli sekarang dengan kredit dan bayar bersama dengan bunga. b Tabung sekarang dan beli kemudian dengan tunai dan simpan bunganya. Jaga Pinjaman Sekecil Mungkin 1. Bunga pinjaman menambah biaya hidup dan mengurangi kemampuan kita untuk melayani dengan baik. Jika kita harus meminjam, kita harus mencari bunga yang rendah dan jangka pendek. 2. Kredit bisa berbahaya karena itu bisa memperbudak orang kepada kreditor dan keinginan mereka daripada keinginan Tuhan. Itu membuat dorongan untuk terus membeli lebih kuat. Sistem dunia sangat tergantung pada pembelian sebagai penenang kebosanan dan frustasi hidup. 3. Kredit bisa menjadi pengganti kepercayaan pada Tuhan dan mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa menunggu waktu Tuhan. Kita menggunakan itu untuk mengurangi ketergantungan pada Tuhan. Kenapa? Karena kita sering takut Dia tidak memberikan apa yang kita inginkan saat kita menginginkannya Ps. 377-9, 34; 14711; Matt. 630-34; Fil. 419. 4. Kredit mengurangi kemampuan kita memberi pada Tuhan dan mereka yang membutuhkan. 5. Penggunaan kredit sering merupakan kegagalan untuk puas dengan apa yang telah kita miliki dosa ketidakpuasan Fil. 411; 1 Tim. 66-8; Ibr. 135. Orang yang materialistis tidak pernah puas, tapi yang mengandalkan Tuhan belajar untuk mencukupkan diri. Apa yang Jangan’ dalam Meminjam 1. Jangan membeli sesuatu dengan hutang jika itu akan menghancurkan kebebasan keuangan kita. 2. Jangan berhutang sekarang atas alasan masa depan seperti kenaikan harga atau penjualan yang lebih baik. Ini menyalahgunakan Tuhan dan kedaulatanNya. 3. Jangan berhutang untuk rumah sebelum anda memiliki sumber pendapatan Ams. 2427. 4. Jangan untuk kebutuhan sehari-hari, pengeluaran sehari-hari, atau untuk kesenangan. 5. Jangan menggunakannya untuk hal-hal yang nilainya berkurang dengan cepat, kecuali jangka waktunya sangat pendek yaitu, 30-90 hari. 6. Mengenai barang benilai, seperti rumah atau investasi bisnis, jangan meminjam di luar kemampuan anda. 7. Jangan mengijinkan hutang tidak termasuk gadai lebih dari 20 % take-home pay. Ambil yang 10 persen atau kurang. 8. Jangan ijinkan pembayaran gadai termasuk insuransi dan pajak lebih dari 25 atau 30 persen take-home pay. Pertanyaan yang Diperlukan Sebelum Meminjam 1. Apakah saya benar-benar membutuhkannya? 2. Apakah saya telah berdoa meminta Tuhan untuk itu dan menunggu cukup lama untuk dijawab olehNya? 3. Apakah saya tidak sabar dan ingin memuaskan kesenangan secepatnya? 4. Apakah Tuhan menguji iman, nilai, motivasi saya, dll.? 5. Apakah saya tidak membelanjakan uang yang Tuhan sediakan untuk barang itu dengan baik atau melanggar prinsip keuangan Tuhan? 6. Apakah saya bersalah karena Pelit “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan” Ams. 1124; 1125-27. Terburu-buru “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman” Amsal 2820. Malas “maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata” Amsal 2434. Petunjuk dalam Memberi Tuhan Mengharapkan Kita untuk Memberi 1. Melalui Karya AnugrahNya Melalui hubungan dengan Dia, memberi merupakan hasil karya anugrah Tuhan dalam hidup sehingga itu menghasilkan komitmen hidup seseorang pada Tuhan dengan pemberian yang mengalir keluar dari komitmen itu 2 Kor. 81-2, 6-7; 99-11. 2. Dalam Iman Dia telah berjanji untuk mencukupi seluruh kebutuhan kita; pemberian kita tidak akan menbuat kita kekurangan 2 Kor. 97; Fil. 419. 3. Dengan Memiliki Tujuan Kita memberi dengan perencanaan yang seksama dan dibawa dalam doa. “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya” 2 Kor. 97. 4. Secara Teratur “Dihari pertama setiap minggu” menolong untuk mendorong ketekunan dan disiplin dalam memberi. Ini menciptakan konsistensi dan keteraturan yang menyatakan niat kedalam tindakan 1 Kor. 162. 5. Secara Pribadi “Biarlah setiap kamu” memenuhi kebutuhan setiap orang percaya dengan membuat pemberian sebagai tanggung jawab pribadi yang diberikan Tuhan 1 Kor. 162. 6. Secara Sistematis “sisihkan dan simpan” menimbulkan kebutuhan untuk memiliki metode atau system dimana uang untuk pekerjaan Tuhan secara khusus disisihkan, disimpan untuk diberikan, sehingga tidak digunakan untuk hal lain 1 Kor. 162. 7. Secara Proporsional / ada keseimbangan Dalam Perjanjian Baru, menyisihkan sebagian untuk diberikan sebagai persepuluhan telah digantikan oleh prinsip anugrah pemberian, secara sukarela, bertujuan, dan proporsional. Standar baru sekarang ini adalah “sesuai berkatNya” 1 Kor. 162, “memberi menurut kemampuan mereka” 2 Kor. 83, “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.…” cf. 2 Kor. 812-15, Mark 1241-44, dan “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan” 2 Kor. 97. Kepada Siapa Kita Harus Memberi ? 1. Gereja Lokal. “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu” Gal. 66; cf. juga 1 Tim. 517-18. Jika gereja lokal akan membentuk pusat pelayanan keluar, maka sudah sewajarnya jika itu menjadi prioritas pertama anda dalam memberi. 2. Organisasi lain dan Individu. Ini termasuk misi, kelompok para-church dan individu yang terlibat dalam pelayanan ini 3 John 5-8. 3. Sesama Orang Percaya yang Membutuhkan. Mereka yang tidak mampu menyokong diri sendiri atau yang menghadapi masalah serius harus ditolong sebisa mungkin. Mereka yang menolak bekerja jangan didukung 1 Yoh. 317; Jam. 215-16; Gal. 610; Heb. 1033-34; 131-3; 2 Tes. 36-10. 4. Orang Belum Percaya yang Membutuhkan. Prioritas pertama kita adalah mereka yang seiman, tapi kita juga menjangkau orang lain yang membutuhkan sebisa mungkin Gal. 610. Pemberian yang Proporsional Apa artinya memberi secara proporsional? Bagaimana itu menentukan berapa banyak yang harus diberi? Sangat mudah menentukan sepuluh persen dari seluruh jumlah pendapatan kita sebulan. Tetapi berapa banyak pemberian proposional itu? Apakah “sekehendak hatinya,” atau “sebanyak dia diberi,” atau “semakmurnya dia,” atau “jika ada kemauan maka baiklah memberi menurut apa yang didapat …” Sebanyak apa itu? 1. Itu bukan suatu jumlah tertentu, atau persentase tertentu, tapi suatu proporsi didasarkan atas apa yang dimiliki seseorang, kebutuhan seseorang, dan kebutuhan orang lain, termasuk pekerjaan Kristus atau pelayanan gereja lokal. 2. Mereka yang memiliki sedikit juga memberi semampu mereka 2 Kor. 82-3. 3. Mereka yang tidak memiliki apapun, jika ada kerelaan, tidak diharapkan memberi apapun 2 Kor. 812. 4. Mereka yang kurang kebutuhan pokok akan menerima dari mereka yang lebih sehingga ada keseimbangan 2 Kor. 813-15. Ini bukan socialism atau komunisme yang memaksa dan mengusahakan adanya kesamaan diluar keragaman lingkungan dalam bekerja, bakat, dan insentif pribadi cf. 2 Tim. 617f. 5. Tuhan tidak meminta mereka yang memiliki banyak untuk menjadi miskin atau membebani mereka yang kaya 2 Kor. 813. Keseimbangan yang dinyatakan dalam pemberian yang proporsional ada 2 sisi a Meliputi bantuan untuk menolong orang yang membutuhkan sampai mereka mampu secara keuangan melalui bekerja Ef. 428; 2 Tes. 310-15. Kita tidak memberi sehingga orang lain bisa hidup enak atau memiliki standar hidup yang sama dengan semua orang. b Ini menciptakan keseimbangan dalam pengertian bahwa mereka yang kurang memberi sesuai kemampuan demikian juga yang mampu sesuai dengan kemampuannya. 6. Mereka yang berkelimpahan harus kaya dalam pekerjaan baik, mereka harus menggunakan kelimpahannya dengan bebas untuk Kristus 2 Kor. 814; 2 Tim. 517-18. 7. Kemakmuran yang meningkat janganlah menghasilkan standar hidup yang terus meninggi, atau pengeluaran yang percuma,tapi peningkatan dalam memberi, tidak hanya jumlah tapi dalam persentase. Jika orang percaya masa kini berkomitmen pada pemberian yang proporsional, banyak orang yang akan memberi lebih dari sepuluh persen. Statistik menunjukan, sebagian besar orang percaya memberi kurang dari 3-5 persen. Definisi Pemberian yang Proporsional Pemberian yang proporsional adalah pemberian yang sesuai dengan berkat Tuhan, sebagai pelayan yang ingin menginvestasikan hidupnya dalam kekayaan surgawi. Pemberian yang proprosional tidak berarti memberi lebih, tapi memberi sebagian besar dari pendapatan seseorang—bagian terbesar diberikan untuk pekerjaan Tuhan. Dalam Pemberian yang Proporsional 1. MOTIF KITA dalam memberi adalah berkat Tuhan, untuk meningkatkan buah dan mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan 2 Kor. 98-15. 2. UKURAN KITA dalam memberi adalah berkat material dari Tuhan 1 Kor. 162. Ilustrasi mengenai Pemberian yang Proporsional Orang percaya A memiliki pendapatan $20,000 setahun dan dia memberi sepuluh persen yaitu $2,000. Orang percaya B memiliki pendapatan $50,000 setahun dan memberikan sepuluh persen yaitu $5,000. Orang percaya B telah memberi $3,000 lebih banyak dalam setahu tapi ini tidak proporsional karena Orang percaya A hanya memiliki $18,000 untuk dihidupi dan Orang percaya B masih memiliki $45,000, dua kali lebih banyak. Orang percaya B bisa memberi 20 persen $10,000 dan masih memiliki $40,000 tetap dua kali lebih banyak dari Orang percaya A. Orang percaya B tidak hanya harus memberi lebih banyak tapi secara proporsi juga harus lebih banyak. Janji untuk Pemberi yang Murah Hati Luke 1610-11 Umumnya, Tuhan tidak mempercayakan kekayaan yang lebih banyak pada kita sampai kita terbukti setia dengan apa yang kita punya sekarang. 2 Korintus 98-11 Pemberian kita tidak akan membuat kita kekurangan; Tuhan tidak saja menyediakan apa yang telah kita berikan, tapi dia akan meningkatkan kemampuan kita dalam memberi saat kita memberi dengan limpah. Tujuannya disini bukan untuk meningkatkan kekayaan pribadi, tapi pemberian. Tantangan Alkitab Mengenai Kekayaan Duniawi Dimana Harta Kita? Prinsip Dasar Apa yang kita kumpulkan menentukan cara pandang kita akan nilai hidup Mat. 622-23. Pandangan Alkitab Harta kita ada di sorga Mat. 619-20. Alasan Alkitab 1. Harta kita permanent di sorga Mat. 620; 1 Pet. 14. 2. Harta dibumi itu sementara dan bisa hilang. Kita tidak bisa membawa harta dunia kita ke sorga Luk. 1220-21; 1 Tim. 67. 3. Harta dunia kita tidak memuaskan karena tidak bisa membeli kebahagiaan sejati Yes. 551-3; Luk. 1215, 23; Pengkhotbah. 510. 4. Harta dunia kita tidak bisa memperpanjang hidup atau memberikan keamanan Luk. 1216-21. 5. Harta kita menentukan prioritas kita. Tanpa harta yang benar, kita akan mengejar hal yang salah dan menyia-nyiakan hidup kita Matt. 621; Luk. 1234; 1 Tim. 69-10; Lukas 1923-26. 6. Harta terbesar kita adalah kesalehan/kebajikan, yaitu hidup yang penuh ucapan syukur 1 Tim. 66; Ibr. 135; Fil. 411-12; Ams. 1517; 168; 171. Penjelasan Alkitab Harta sorgawi terdiri dari mahkota, upah, dan tanggung jawab yang diberikan pada orang percaya dikursi penghakiman Kristus bagi pelayan yang setia Luk. 1916-19; 1 Kor. 312-15; 925; 1 Tes. 219; 2 Tim. 48. Harta terutama adalah Tuhan dimuliakan 1 Pet. 411; Why. 49-11. Siapa Tuan Kita ? Seorang pelayan tidak bisa melayani dua tuan. Kita tidak bisa melayani Tuhan sekaligus melayani Mamon materialisme Luk. 161-13; Mat. 624. Alasan Alkitab Tidak mungkin melayani dua tuan disaat yang sama. “ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain” Luk. 1613. Pandangan Alkitab 1. Lukas 161-2 Hidup adalah pelayanan dan kita adalah pelayan Tuhan yang bertanggung jawab atas pelayanan yang dipercayakan pada kita. Berhenti berpikir seperti pemilik. Mulai berpikir seperti manajer/penatalayanan/pengelola. 2. Lukas 161, 11-12 Kita memboroskan milik Tuhan dalam hidup kita atau menginvestasikannya dengan bijak bagi kemuliaanNya? 3. Lukas 1610 Uang, dalam nilai sejatinya, merupakan hal “kecil”, tapi, kesetiaan dalam hal kecil uang merupakan tanda kesetiaan kita dalam hal besar nilai kekal. 4. Lukas 1611 Penggunaan uang adalah ujian dari kesetiaan kita. 6. Lukas 1611 Uang tidak menunjukan kekayaan yang sebenarnya. 6. Lukas 1612 Uang harus digunakan secara bijak dan setia sebagai bagian dari pelayanan kita kepada Tuhan. 7. Lukas 1612 Uang dan pendapatan, jika kita tidak hati-hati, bisa menjadi tuhan/berhala kita. Tantangan Alkitab 1. Apakah saya hamba uang dan harta duniawi? Apakah mungkin saya tidak mengetahuinya? Kita harus memilih antara melayani uang atau Tuhan! 2. Apakah saya mengorbankan kualitas seperti Kristus dan tanggung jawab dalam mengejar harta dunia? a hati nurani yang murni; b kejujuran, moral; c Persahabatan; d Kehidupan keluarga istri, suami, anak, saudara; e Reputasi; f Kemuliaan Tuhan, dll. 3. Apakah saya lebih peduli pada harta dunia dan masalah keuangan daripada hubungan saya dengan Tuhan dan kebenaran-Nya? a Apakah prioritas saya; b Bagaimana dan di mana saya menghabiskan waktu; c Apa yang paling saya pikirkan— apakah itu uang atau hubungan dengan Tuhan, atau bagaimana mengembangkan kehidupan iman saya? 4. Apakah saya mencari uang dan harta dunia? prestise, kuasa, kedudukan, kesenangan, kepemilikan, dll. Semua itu bisa Tuhan berikan a Kebahagiaan, sukacita sejati; b Kepuasan; c Damai dalam Pikiran; d Keamanan; e Tujuan dan arti hidup. Jika jawaban anda ya, maka uang telah menjadi tuhan atas dirimu! Renungkanlah!!! Kesimpulan Setelah mempelajari prinsip-prinsip ini, tanyakan hal ini Apakah saya mau memberi diri pada konsep ini sebagai cara hidup untuk menjadi anak Tuhan atau pelayan Tuhan yang baik? Biarlah Tuhan menjauhkan kita dari berhala patung lembu emas materialisme. Firman Tuhan, “Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” 1 Petrus. 117-19. J. Hampton Keathley III, adalah seorang gembala jemaat dan pengajar dari Dallas Theological Seminary. Hampton menulis banyak artikel untuk Biblical Studies Foundation dan mengajar Kitab Perjanjian Baru Yunani di Moody Bible Institute, Amerika Serikat.
HomeTips and Trick Tips Mengatur Keuangan Ala Remaja Friday, July 1, 2022 Tips Mengatur Keuangan Ala Remaja Crew Megasus 8:49 AM Tips and Trick Comment Alohaa Someg. Gimana gimana, Someg ada yang bosen ga yaa selama beberapa waktu lalu sekolah online?
Parents, uang adalah pemberian dari Allah yang harus kita pertanggung jawabkan. Maka dari itu, pengelolaan uang yang bijaksana sangat membantu agar uang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Inilah ayat Alkitab tentang mengelola keuangan. Tidak ada orang yang tidak membutuhkan uang. Tapi tak jarang juga karena uang banyak mata yang dibutakan. Maka dari itu, sebagai umat Kristiani, kita harus meminta pertolongan Tuhan untuk menggunakan uang semestinya. Inilah beberapa ayat Alkitab tentang mengelola keuangan yang dapat kita terapkan. Ayat Alkitab Tentang Mengelola Keuangan Sumber Bagaimana Cara Pandang yang Benar Terhadap Uang dan Harta? Sebagai seorang Kristen, Alkitab telah mengajarkan kita mengenai cara pandang yang benar terhadap uang dan harta yang kita punya. Berikut ayatnya 1. Galatia 219-20 “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Ayat ini mengajarkan bahwa setelah kita lahir baru dan menjadi milik Kristus, segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah. Sumber 2. Matius 619-24 19 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di Sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Perikop ini menjelaskan bahwa uang adalah hal yang bersifat sementara. Uang bukan Tuhan, tetapi banyak manusia yang memperlakukan uang seperti tuhan. 3. 1 Timotius 69-10 “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Ayat ini menjelaskan bahwa cinta uang, kelekatan pada uang dapat merusak kehidupan. Artikel terkait Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui Ayat Alkitab Tentang Mengelola Keuangan Sumber Ibrani 135 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Lukas 1610-12 “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?” Kedua perikop ini menjelaskan, manusia diajarkan untuk sepenuhnya bersandar kepada Allah, bekerja secara maksimal dengan kejujuran, tidak menerima suap, setia dalam pekerjaan, dan tidak dibutakan karena ingin cepat kaya. Sumber Amsal 1311 “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” Amsal 286 “Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.” Lukas 638 “Berilah dan kamu akan diberi suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa dalam mencari nafkah atau bekerja untuk memperoleh uang haruslah dilakukan dengan jujur, bersih, dan tekun. 1 Yohanes 317 “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” Amsal 114 “Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut” Ayat Alkitab Tentang Kewajiban Bayar Pajak Sumber Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga negara, firman Tuhan pun mengungkapkan untuk memberikan apa yang menjadi kewajiban warga negara untuk kaisar pemerintah. Yeremia 297 mengungkapkan “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Matius 2217-21 17 “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? 18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. 20 Maka Ia bertanya kepada mereka “Gambar dan tulisan siapakah ini?” 21 Jawab mereka “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Artikel terkait 15 Ayat Alkitab tentang Bersyukur, Mengingat Betapa Baiknya Tuhan dalam Hidup Anda Ayat Alkitab Tentang Persepuluhan Sumber Melansir dari SABDA, persepuluhan adalah hukum Allah yang mewajibkan bangsa Israel untuk memberikan sepersepuluh dari ternak dan hasil tanah mereka, dan juga sepersepuluh dari penghasilan mereka sebagai pengakuan bahwa Allah telah memberkati mereka. Persepuluhan ini dipergunakan untuk biaya-biaya ibadah dan untuk memelihara kehidupan kaum Lewi, yaitu kaum pelayan Tuhan. 1 Korintus 914 mengatakan “Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu”. Persembahan persepuluhan salah satunya bermanfaat untuk memelihara hidup orang-orang yang bekerja sebagai pembawa berita firman Tuhan. Maleakhi 310 “bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” Sumber Bilangan 1821-24 21 “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah pertemuan. 22 Maka janganlah lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, lalu mati; 23 tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel, 24 sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel.” Amsal 1917 “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Parents, itulah kumpulan ayat Alkitab tentang mengelola keuangan, kiranya kita boleh belajar lebih lagi untuk mempertanggungjawabkan pemberian Allah kepada kita. Baca Juga 137 Nama Bayi Laki-Laki Kristen Terbaik, Lengkap dengan Maknanya Doa Pagi Kristen, Memulai Hari dengan Ucapan Syukur kepada Tuhan 5 Wisata Religi Kristen Dunia yang Indah, Salah Satunya di Indonesia Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Karenaitu berakar dalam kehidupan yang baik dan roh yang taat, kejujuran akan muncul bagi orang Kristen yang berkenan kepada Allah. Seperti yang dinyatakan dalam firman Tuhan. Tentu saja ini adalah salah satu cara untuk menjadi pribadi menurut agama Kristen yang membawa sukacita bagi Allah melihat orang-orang yang ingin jujur. Agar keuangan kamu tetap aman dan pas hingga akhir bulan, kamu wajib mengetahui cara mengatur keuangan pribadi dengan bijak. Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, keuanganmu ke depan akan berantakan, bahkan kamu terancam tidak bisa memiliki tabungan atau aset berharga. Cara mengatur keuangan ini cukup simpel kok. Kamu tidak perlu sampai pusing memikirkan perhitungannya karena bisa menggunakan rumus sederhananya yang lebih mudah dipahami. Bahkan, sekarang sudah ada beberapa aplikasi catatan keuangan pribadi yang bisa membantu kamu mengelola keuangan pribadimu. Kamu juga bisa memanfaatkan format excel untuk membuat laporan keuangan pribadi. Dengan manajemen keuangan pribadi yang tepat, kamu jadi bisa membelanjakan gajimu dengan bijak, mulai dari untuk kebutuhan sehari-hari, hiburan, memberikan pada orangtua, hingga berinvestasi. Jadi walaupun mungkin sekarang gajimu masih kecil, kamu tetap punya kesempatan untuk memiliki aset berharga. Berikut ini ulasan terkait cara mengatur keuangan pribadi untuk pemula yang bisa kamu ikuti. Artikel ini juga akan membahas beberapa contoh pengelolaan gaji kamu. Simak baik-baik, ya. Cara mengatur keuangan pribadi dengan bijak Berikut ini 10 tips mengatur keuangan yang bijak untuk semua orang, baik karyawan, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga yang sudah Lifepal rangkum untuk kamu. 1. Catat semua pemasukan dan pengeluaran Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mulai rajin mencatat pemasukan dan pengeluaran kamu setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kebutuhanmu dalam satu bulan. Catat semua pengeluaran meskipun hanya untuk memudahkan kamu dalam menganalisis pengeluaran bulananmu. Dengan cara ini, kamu juga sekaligus bisa memangkas pengeluaran-pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, misalnya membeli kopi di tempat yang mahal atau membeli barang printilan’ yang tidak dibutuhkan. Lakukan kebiasaan mencatat ini setiap bulannya, ya, agar kamu jadi terbiasa mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting saja. Meskipun sesekali boleh memberikan self reward dengan membeli barang yang diinginkan. 2. Tetapkan tujuan finansial Cara mengatur keuangan berikutnya adalah dengan menetapkan tujuan finansial kamu ke depan. Misalnya, dalam 5-10 tahun ke depan kamu berencana untuk membeli rumah, beribadah haji, atau membeli mobil impian. Dengan tujuan finansial yang jelas maka akan memotivasi kamu untuk tidak jor-joran dalam membelanjakan uang yang dimiliki. Kondisi keuangan kamu pun jadi lebih sehat dan tertata. Selain itu, kamu juga jadi belajar untuk berhemat dan menabung agar tujuan finansial kamu bisa tercapai sesuai dengan yang kamu inginkan. 3. Buat anggaran yang realistis Selanjutnya, mulai membuat anggaran setiap bulannya yang realistik sesuai dengan kondisi kamu, ya. Sebagai contoh, gaji kamu hanya Rp4 juta, tapi kamu memaksakan diri menabung sebesar 50 persen dari total gaji kamu dengan tujuan biar tabungan kamu cepat terkumpul. Cara tersebut tidak disarankan karena akan membuat kamu jadi susah dan tidak menikmati hidup. Sebaiknya buat anggaran yang realistis sesuai kondisi kamu. Kamu bisa mengatur keunagan dengan metode 503020 yakni 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk kebutuhan tambahan, dan 20 persen untuk menabung dan investasi. Sebagai contoh, gaji kamu adalah Rp5 juta, maka anggaran kamu sesuai rumus 503020 adalah sebagai berikut ini. Kebutuhan pokok 50% x = Kebutuhan lainnya cicilan 30% x = Tabungan dan investasi 20% x = Anggaran yang kamu buat ini akan menjadi batasan berapa banyak yang akan kamu keluarkan setiap bulannya dan jangan sampai melewati batas yang sudah ditentukan. Asuransi Jiwa Terbaik! Dapatkan Promo dan Konsultasi GRATIS! 4. Manfaatkan aplikasi catatan pengeluaran pribadi Jika kamu kesulitan menulis pengeluaran secara manual, kamu bisa memanfaatkan aplikasi keuangan pribadi yang ada di smartphone android maupun iOS. Beberapa aplikasi catatan keuangan juga sudah disertai dengan fitur yang lengkap seperti laporan keuangan pribadi hingga kategori setiap pengeluaran dan pemasukan, sehingga memudahkan kamu mengetahui ke mana saja pos pengeluaranmu selama ini. Dengan aplikasi pencatatan keuangan pribadi, kamu juga bisa mengklasifikasikan kategori pada masing-masing pengeluaran kamu, misal untuk transportasi, makan, hingga investasi. Jadi lebih mudah dalam memilah-milah. Kamu juga memanfaatkan aplikasi pengatur keuangan pribadi ini dengan mendownloadnya di Play Store atau AppStore. Beberapa aplikasi pencatat keuangan pribadi yang Lifepal rekomendasikan seperti Uangku Mint Money Lover Monefy Wallet AndroMoney Penny Catatan Keuangan Harian Spendee 5. Hindari berhutang Sebagai seorang milenial, kamu mungkin ingin selalu tampil trendy dengan baju bermerk atau handphone model terbaru. Namun, jangan sampai keinginan tersebut membuat pengelolaan keuangan kamu berantakan sampai mengajukan pinjaman, ya. Untuk mewujudkan keinginan kamu, sebaiknya sabar dan menabung saja sesuai dengan perencanaan keuangan yang sudah dibuat. Hindari berhutang untuk membeli hal-hal konsumtif yang nilainya turun dari tahun ke tahun, seperti baju baru, handphone, atau laptop. Boleh saja berhutang, namun sebaiknya untuk membeli aset yang nilainya akan terus bertambah setiap tahunnya, seperti tanah atau rumah. Saat akan berhutang, kamu juga harus menghitung rasionya, ya. Pastikan jumlah angsurannya tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan kamu. Sebab, jika lebih dari 30 persen, keuangan kamu bisa terganggu. 6. Mulai Investasi Investasi adalah salah satu cara jitu mengatur keuangan pribadi agar aset kamu terus bertambah. Sekarang, sudah banyak sekali instrumen investasi yang cocok untuk pemula seperti kamu. Kamu bisa berinvestasi dengan modal saja, seperti reksadana atau tabungan emas. Kamu bisa memilih berbagai jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu, ya, seperti reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap yang potensi returnnya bisa mencapai 4-6 persen per tahun. Kalau kamu sedang mencari produk investasi dengan modal murah dan minim risiko, kamu bisa coba nih produk investasi reksadana. 7. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan Cara mengatur keuangan berikutnya adalah dengan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Seringkali orang selalu membeli apa yang dia mau dengan kedok self reward. Namun, kalau tidak dikontrol, tentu kedok self reward ini bikin pengeluaran kamu malah makin besar dan akhirnya kebutuhan-kebutuhan penting lainnya tidak terpenuhi. Sebaiknya prioritaskan membeli hal-hal yang menjadi kebutuhan misalnya kebutuhan untuk makanan, pakaian untuk bekerja dan lain sebagainya. Apabila barang yang ingin kamu beli bukan termasuk barang yang urgent, kamu bisa menunda membelinya nanti. 8. Buat dana darurat Saat sedang mengelola keuangan pribadi, jangan lupa juga untuk membuat dana darurat. Dana darurat penting dimiliki bila sewaktu-waktu kamu membutuhkan uang dalam jumlah besar. Kamu tetap merasa aman karena tidak perlu menggunakan dana tabungan kamu. Apalagi saat masa pandemi seperti ini, di mana ekonomi sedang tidak stabil dan ada rentan terkena PHK, penting untuk memiliki dana darurat. Dana darurat pada seseorang bisa berbeda-beda, tergantung status dan pekerjaannya. Kalau kamu masih single, kamu bisa mengumpulkan dana darurat 3-6 kali dari pengeluaran bulanan kamu. Jika kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan, maka dana darurat kamu sebaiknya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Dana yang harus disisihkan untuk dana darurat adalah 5 persen dari penghasilan kamu. Jika dana darurat sudah terpenuhi, maka keuangan kamu bisa aman dan stabil, meskipun berada di kondisi pandemi seperti ini. Kamu bisa menghitung dana darurat dengan kalkulator di bawah ini. 9. Punya rekening berbeda Untuk mencegah berbelanja konsumtif terlalu banyak, kamu sebaiknya memiliki rekening yang berbeda. Satu rekening khusus untuk keperluan pribadimu selama satu bulan, satu rekening lagi khusus untuk tabungan. Sekarang, juga sudah banyak jenis rekening digital yang memiliki banyak fitur menarik dengan bunga yang cukup besar. Kamu bisa memilih rekening digital tersebut agar tabungan kamu bisa berkembang dengan baik. Punya rekening berbeda juga membantu kamu untuk tidak usil menggunakan uang yang memang khusus untuk tabungan. Hal ini juga membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang karena jika uang habis, maka kamu tidak bisa mengambil uang tabungan di rekening berbeda. 10. Punya asuransi Ketika semuanya keuangan sudah direncanakan atau diatur dengan baik tetapi tidak memiliki asuransi maka keuangan kamu juga bisa berantakan. Sebab, dalam hidup pasti kamu akan menemukan berbagai macam risiko yang tidak pernah tahu kapan akan terjadi, misalnya terkena penyakit, mobil rusak, rumah kebakaran, hingga meninggal dunia. Kalau tidak ada proteksi finansial seperti asuransi, maka tabungan dan aset-aset yang kamu kumpulkan selama ini bisa ludes. Mengingat biaya rumah sakit, bengkel dan kerugian karena kebakaran rumah tidak sedikit. Sebagai proteksi kamu bisa membeli asuransi yang sedang dibutuhkan, misalnya disaat pandemi seperti ini kamu bisa membeli asuransi kesehatan dan juga asuransi jiwa yang bisa menanggung biaya rumah sakit hingga risiko meninggal dunia. Apabila sudah memiliki mobil, jangan lupa juga beli asuransi All Risk yang bisa memberikan pertanggungan untuk segala jenis kerusakan mobil, mulai dari lecet, terperosok, hingga hilang karena dicuri. Kamu bisa membandingkan polis dan premi antar produk asuransi di Lifepal dengan manfaat dan harga yang kompetitif. Itu dia 10 cara mengatur keuangan pribadi yang bisa kamu aplikasikan. Untuk mengetahui kapan kamu bisa merasakan kebebasan finansial, kamu bisa nih menghitungnya dengan kalkulator berikut ini. Contoh perencanaan keuangan pribadi Berikut ini contoh perencanaan cara mengatur keuangan menggunakan metode 503020 yang sering digunakan oleh pemula. Tiga kategori ini dibagi berdasarkan kebutuhan yang paling besar, yakni 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk kebutuhan lainnya seperti jalan-jalan, belanja, dan cicilan, dan 20 persen sisanya adalah untuk investasi atau menabung. Contoh cara mengatur keuangan gaji 2 juta Gaji Ani per bulannya adalah Rp2 juta, maka rencana pengelolaan keuangan Ani adalah sebagai berikut ini. Kebutuhan pribadi 50% x = Kebutuhan lainnya 30% x = Menabung dan investasi 20% x = Rp Berikut ini rincian tabel keuangan pribadi dari metode 503020 Kebutuhan pribadi KebutuhanBiayaMakan sehari-hari1 hari 2 kali makan Rp12 ribu = Rp24 ribu. Dalam satu bulan Keperluan mandi dan Transportasi Listrik dan Kebutuhan lainnya KebutuhanBiayaMembeli atau untuk kebutuhan Menabung atau investasi KebutuhanBiayaMenabung di bankRp200 ribuDana Contoh cara mengatur keuangan gaji 3 juta Gaji Tia per bulannya adalah Rp3 juta, maka rencana pengelolaan keuangan untuk gaji Rp3 juta adalah sebagai berikut ini. Kebutuhan pribadi 50% x = Kebutuhan lainnya 30% x = Menabung dan investasi 20% x = Rp Berikut ini rincian tabel keuangan pribadi dari metode 503020 Kebutuhan pribadi KebutuhanBiayaMakan sehari-hari1 hari 2 kali makan Rp15 ribu = Rp30 ribu. Dalam satu bulan mandi dan dan Kebutuhan lainnya KebutuhanBiayaMembeli atau untuk kebutuhan Menabung atau investasi KebutuhanBiayaMenabung di bankRp300 ribuDana Contoh cara mengatur keuangan gaji 4 juta Gaji Lia per bulannya adalah Rp4 juta, maka rencana pengelolaan keuangan gaji Rp4 juta adalah sebagai berikut ini. Kebutuhan pribadi 50% x = Kebutuhan lainnya 30% x = Menabung dan investasi 20% x = Rp Asuransi Kesehatan Cover RS 100%! Dapatkan Promo dan Konsultasi GRATIS! Berikut ini rincian tabel keuangan pribadi dari metode 503020 Kebutuhan pribadi KebutuhanBiayaMakan sehari-hari1 hari 3 kali makan Rp15 ribu = Rp45 ribu. Dalam satu bulan Keperluan mandi dan Transportasi Listrik dan Keperluan Kebutuhan lainnya KebutuhanBiayaMembeli Menabung atau investasi KebutuhanBiayaMenabung di Contoh laporan keuangan pribadi Setelah mengetahui cara mengatur keuangan pribadi dan bagaimana mengatur anggarannya, kini saatnya kamu mengetahui contoh laporan keuangan beserta simulasinya. Dengan contoh ini, akan memudahkan kamu dalam mengatur keuangan pribadi dan bisa membelanjakan uang dengan bijak. Apabila kamu menggunakan format excel dalam membuat laporan keuangan pribadi, berikut ini contoh template excel laporan keuangan pribadi yang bisa kamu ikuti. ABCDEFLaporan keuangan pribadi bulan November1NoTanggalKeteranganDebetKreditSaldo2110/11/ bulanan kopi dan Kamu bisa membuat tabel sederhana dengan format excel seperti di atas untuk mengatur keuangan kamu. Agar jumlah saldo bisa langsung terhitung otomatis, kamu harus menambahkan beberapa rumus excel seperti IF, OR, dan juga SUM. Atau agar lebih praktis, kamu bisa memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan google sheet yang sudah memiliki format otomatis. Jadi, nanti pengeluaran atau pemasukan kamu akan otomatis dikategorikan dan kamu juga bisa melihat laporannya dengan mudah. Berikut caranya Buka Pilih Monthly Budget Kamu tinggal mengisi kategori yang sudah disediakan Nantinya, google sheet akan membantu kamu dalam mengatur keuangan kamu secara otomatis, seperti berapa besaran pengeluaran per bulan, uang dikeluarkan untuk apa saja, dan lain sebagainya. Berikut contoh tampilan laporan keuangan pribadi bulanan di google sheet. Selain memanfaatkan excel, kamu juga bisa kok memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan lainnya yang lebih praktis karena bisa diakses melalui handphone masing-masing. Mengapa harus mengatur keuangan pribadi? Mengatur keuangan pribadi penting untuk mengetahui pengeluaran setiap bulannya. Tanpa adanya manajemen keuangan maka kondisi keuangan kamu akan berantakan, tidak sehat, bahkan kamu tidak bisa memiliki aset untuk masa depan. Berikut ini beberapa manfaat positif yang akan kamu dapatkan jika sudah mulai mengatur keuangan pribadi. 1. Bisa memiliki aset dan tabungan untuk masa depan Dengan disiplin mengatur keuangan sejak dini, kamu akan mendapatkan manfaat yang besar, salah satunya adalah memiliki tabungan yang banyak dan aset yang melimpah. Tak masalah jika di awal kamu harus menahan diri untuk membelanjakan uangmu sesuai dengan rencana yang dibuat karena kamu akan memetik hasilnya nanti saat sudah pensiun. Di masa pensiun nanti, kamu bisa merasakan jerih payahmu saat masih muda karena bijak dalam hal pengelolaan keuangan. 2. Mencegah hutang Disiplin dalam mengelola keuangan juga akan mencegah kamu dari jeratan hutang. Sebab, saat kamu tidak bisa mengontrol keinginanmu, kamu bisa saja kalap dan memilih membeli barang konsumtif dengan cara berhutang. Saat berhutang dan kamu tidak membayar, bunganya akan terus berjalan dan membuat utang kamu menumpuk. Akibatnya, semua aset yang kamu miliki pun harus direlakan untuk membayar utang. Dengan memiliki komitmen untuk mengatur keuangan dengan bijak, maka kamu tidak akan terpengaruh membeli barang-barang yang bisa membuat utang menumpuk. 3. Merasa lebih tenang Mengatur keuangan sesuai dengan kebutuhan dan porsinya akan membuat kamu lebih tenang karena tidak perlu mengambil dana tabungan. Semuanya sudah diatur dan memiliki batasannya sendiri. Apalagi jika kamu sudah menambahkan asuransi ke dalam kategori pengeluaran rutin, kamu tidak perlu pusing lagi apabila ada risiko-risiko di masa depan. Semua kerugian yang dialami akan ditanggung oleh asuransi. Tips dari Lifepal! FAQ seputar cara mengatur keuangan Bagaimana cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros? Kamu bisa mengatur keuangan pribadi dengan berbagai cara seperti memiliki dua rekening, mencatat setiap pengeluaran, memilah mana yang jadi kebutuhan atau keinginan, memiliki dana darurat, hingga memiliki asuransi sebagai proteksi finansial yang tepat. Kamu juga bisa memanfaatkan metode 503020 untuk mengatur keuangan kamu. Sebesar 50 persen digunakan untuk kebutuhan pribadi, 30 persen untuk kebutuhan lainnya, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Mengapa penting memiliki asuransi? Asuransi memiliki manfaat memproteksi finansial kamu dari risiko-risiko kerugian yang bisa terjadi kapan saja. Beberapa risiko yang mungkin muncul seperti penyakit, kecelakaan, mobil rusak, hingga meninggal dunia. Dengan asuransi, kamu tidak perlu cemas karena kerugian tersebut akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Jadi, tabungan dan aset-aset kamu aman. Keuangan yang sudah kamu atur sesuai dengan pos-posnya pun tidak akan terganggu.

DiAmerika Utara, sekitar 15% sampai 25% perempuan dan 5% sampai 15% laki-laki yang mengalami pelecehan seksual ketika mereka masih anak-anak. Anak-anak yang menerima perlakuan ini umumnya belum mengerti apa-apa. Mereka juga tidak dapat melawan sehingga mereka terpaksa menerima atau bahkan sama sekali tidak tahu apa yang dilakukan oleh pelaku.

Sumber pexelsFinance / 13 June 2022 Contasia Christie Official Writer Salah satu fungsi Alkitab adalah sebagai buku panduan hidup manusia agar mengerti kehendak Allah dalam hidupnya. Saat kita menghadapi masalah, firman Tuhan mampu menuntun dan menguatkan kita dalam setiap pengambilan keputusan. Seperti halnya dalam hal mengelola keuangan. Namun sebelum kita mengetahui lebih jauh, bagaimana caranya mengelola keuangan dengan baik mari kita lihat terlebih dulu ayat-ayat Alkitab yang bisa memberikan tuntunan kepada kita tentang hal ini. Saat kita tidak mampu mengatur keuangan dengan tepat, maka akan ada bibit konflik, pertengkaran, bahkan perpecahan. Oleh karena itu, petunjuk firman Tuhan ini sangat penting bagi kita agar bisa menggunakan apa yang Tuhan percayakan kepada kita berupa uang ini dengan lebih bijak. Menurut Pdt. Dr. Leonardo A. Sjamsuri, berikut ini ayat-ayat Alkitab yang bisa membantu kita dalam mengatur keuangan. 1. Amsal 28 20 “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.” Jadi kalau orang ingin mendapatkan banyak berkat dari Tuhan, kuncinya dia harus bisa dipercaya. Salah satu bisa dipercaya adalah mampu mengelolanya dengan baik. Jadi bukan orang yang memboroskannya. Banyak orang yang terjebak dengan hutang demi bisa memberikan kesan’ kepada orang lain. Bahkan ada orang yang masuk ke penjara karena salah mengelolanya. Baca juga Dari Ayub Sampai Paulus,Yuk Belajar Kelola Uang Ala Tokoh Alkitab. Mana Yang Cocok Buatmu? 2. Kejadian 2 4-5 “Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu.” Tuhan menciptakan manusia untuk mengusahakan bumi. Banyak orang kehabisan uang, bukan karena mereka tidak punya, tapi tidak bisa mengelola. 3. Lukas 16 11 “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” Kalau kita tidak setia dalam mengelola uang tidak jujur, lalu siapa yang bisa percaya dengan kita? Jadi bagaimana seseorang mengelola keuangan, akan menentukan seberapa orang ini akan menerima hikmat, pengertian, dan kedalaman firman Tuhan yang akan dia dapatkan. Baca selanjutnya ->Bahkan orang yang tidak bisa dipercaya dalam hal keuangan, sulit untuk dipercaya dalam hal lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengelola keuangan, salah satunya kita bisa belajar dari firman Tuhan itu sendiri. 4. Amsal 21 20 “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Ayat ini menyamakan orang boros dan orang bebal. Tuhan mengajarkan kita untuk hemat, bukan pelit. Orang pelit adalah orang yang boros untuk dirinya sendiri. Orang pelit itu tidak murah hati. Tapi orang boros, juga salah. Justru kita harus menjadi orang hemat, mampu dan paham prinsip mengelola keuangan. Dia tahu uang yang harus dikeluarkan. Dia tahu cara merasa cukup dan bersyukur. Asal ada makan, pakaian, itu cukup. 5. Pengkhotbah 210 “Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.” Inilah yang namanya lapar mata. Mereka tidak bisa menentukan mana yang menjadi prioritas. Bahkan ada orang yang hidup untuk gaya dan dipandang orang. Yuk kita jadikan Alkitab sebagai panduan kita untuk bisa memahami, mengelola dan mengatur keuangan pribadi kita. Halaman Tampilkan per Halaman
Salahsatu sumber pertikaian dalam rumah tangga adalah uang. Kurang uang kita bertengkar; kelebihan uang kita pun bertengkar. Bagaimanakah caranya mengatur masalah keuangan sehingga tidak harus menjadi penyebab perselisihan? Kita harus menyamakan persepsi terhadap uang dan sudah tentu kita harus kembali kepada Firman Tuhan.
Simaktips berikut untuk mengatur keuangan agar bisa menjalankan ibadah kurban setiap tahunnya! Simak tips berikut untuk mengatur keuangan agar bisa menjalankan ibadah kurban setiap tahunnya! Jumat, 6 Mei 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com;
Denganmelakukan pengelolaan keuangan yang baik, maka menabung dengan berinvestasi masih ajek bisa dilakukan. Dalam membagi bingkisan gaji bulanan, saya selalu memakai konsep ZAPFIN: Zakat, Assurance (Dana darurat & asuransi), Present Consumption (Rutin bulanan & angsuran utang), Future Spending (Tabungan Rencana), dengan Investment (Investasi). KKmlt.
  • n47xsgc2wx.pages.dev/109
  • n47xsgc2wx.pages.dev/155
  • n47xsgc2wx.pages.dev/115
  • n47xsgc2wx.pages.dev/164
  • n47xsgc2wx.pages.dev/235
  • n47xsgc2wx.pages.dev/433
  • n47xsgc2wx.pages.dev/265
  • n47xsgc2wx.pages.dev/173
  • tips mengatur keuangan menurut firman tuhan