PerbedaanKain Taslan dan Parasut. Bila anda mencari bahan untuk jaket outdoor atau semacamnya mungkin bisa mencoba bahan yang satu ini, kedua bahan ini memiliki kesamaan yaitu tahan terhadap air meskipun sama-sama memiliki kemampuan yang sama tentu kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Bahan nylon memang lazim digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tas, begitu pula dengan bahan polyester. Kedua jenis kain tersebut sering dianggap sebagai kain yang sama, padahal cukup banyak perbedaan antara keduanya. Ulasan di bawah ini akan membuat Anda lebih mengenal tentang nylon dan juga perbedaannya dengan Itu Bahan Nylon?Bahan nylon merupakan bahan sintetis yang awalnya difungsikan sebagai bahan untuk membuat tenda dan parasut khusus militer. Namun, kini salah satu bahan sintetis yang ditemukan pada tahun 1935 tersebut sudah menjadi semakin banyak fungsinya, termasuk untuk bahan dasar pembuatan mengapa bahan sintetis yang satu ini sering dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat tas disebabkan karena nylon itu ringan dan tahan lama. Kebanyakan tas yang terbuat dari nylon biasanya didesain untuk tas yang bisa mengangkut banyak barang atau barang-barang yang berat. Maka dari itu jenis tas traveling atau jenis tas untuk bepergian banyak yang dibuat dari Bahan Tas yang Bagus Terbuat dari Kain NylonBahan nylon termasuk jenis bahan yang tidak mudah rusak sehingga saat dijadikan sebagai tas maka tas tersebut akan lebih awet. Saat dicuci, tas yang terbuat dari nylon juga tidak menyusut ataupun meregang. Beberapa karakteristik nylon yang dapat dibuat menjadi tas berkualitas bagus, di antaranya seperti berikut iniMemiliki tingkat elastisitas yang bagusTidak mudah sobekTidak mudah rusak karena jamur serta kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimiaKelebihan Bahan Nylon untuk Membuat TasDilihat dari karakteristiknya memang nylon bukan bahan pembuat tas yang terbaik, namun tetap saja nylon memiliki beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui, yaitu1. Kuat, Ringan, serta ElastisSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, karakteristik nylon yang membuat bahan ini cukup tepat untuk dijadikan sebagai tas di antaranya seperti kuat, ringan serta elastis. Karakteristik yang dimiliki oleh bahan ini membuat nylon dapat pula dimodifikasi dengan Awet dan Bila Terkena Air Lebih Cepat KeringTas yang terbuat dari bahan nylon biasanya memang cukup awet. Nylon memang bukan termasuk bahan yang anti air, namun saat terkena air tas yang terbuat dari nylon akan lebih cepat kering. Oleh sebab itu, ketika tas berbahan nylon yang Anda bawa itu kebasahan karena siraman air maka Anda tidak perlu khawatir sebab tas tersebut akan lebih cepat Mudah Dibersihkan dan Tidak Mudah SobekTas yang terbuat dari nylon juga cukup mudah untuk dibersihkan dengan cara dicuci. Selain itu, tas berbahan dasar nylon biasanya juga akan dijahit dengan menggunakan benang nylon sehingga akan semakin kuat dan tidak mudah Juga Bahan Kain CrepeKekurangan Bahan Nylon untuk Membuat Tas1. Mudah TerbakarSebagai bahan sintetis yang berasal dari minyak bumi, maka tentu saja tas berbahan nylon lebih mudah terbakar. Oleh sebab itu, bahan nylon tas sebaiknya tidak disetrika dengan suhu yang tinggi. Hal tersebut hanya akan membuat tas berbahan nylon menjadi lengket dan Tidak Tahan Panas Matahari yang BerlebihanTas yang dibuat dari material nylon itu tidak bisa terlalu lama terkena paparan sinar matahari berlebihan. Jika terkena sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang sangat lama, maka warna dari tas tersebut akan Tidak Bisa Menyerap KeringatSirkulasi udara yang dapat masuk ke dalam tas berbahan nylon itu kurang bagus sehingga panas saat digunakan. Hal seperti itu juga berlaku saat nylon dibuat menjadi bahan dasar sebuah Tidak Tahan AirBahan nylon memang tidak bersifat tahan air, namun jika dicuci jenis tas yang terbuat dari nylon itu akan lebih mudah Bahan Nylon dengan Bahan PolyesterWalaupun banyak yang menganggap kedua bahan sintetis yaitu nylon dan polyester ini sama, namun sebenarnya cukup banyak perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ada tabel perbedaan antara nylon dan polyester yang bisa Anda simakNylonPolyesterNama KimiawiPolyamidePolyethylene NaphthalateProses PembuatanProses diawali dari cairan yang kemudian secara mekanis terus diputar lalu berubah menjadi serat saat dikeringkanProses berawal dari larutan kimia yang kemudian dipintal hingga menjadi benangFungsiUmumnya dibuat untuk jenis pakaian tertentu seperti jas hujan, baju renang, tirai serta karpetBiasanya digunakan untuk keperluan industri garmen atau pembuatan pakaian jadi, gorden, dan karpetDaya Tahan saat DipakaiTidak mampu menyerap keringatTidak mudah kusutDaya Tahan secara UmumTahan lama, tahan terhadap abrasi dan juga kerusakan yang disebabkan karena minyak serta bahan kimiaCukup kuat, tidak mudah meregang dan menyusut saat dicuci, tidak mudah rusak karena bahan kimia, tahan terhadap airSifat saat Terkena Panas Berlebihan atau ApiMudah meleleh lalu terbakar dalam jangka waktu yang cepatLangsung meleleh dan terbakar secara bersamaanDampak terhadap LingkunganMayoritas nylon memang terbuat dari produk sampingan minyak bumi, sehingga memang cukup berdampak buruk pada lingkunganTidak mudah terurai namun masih bisa didaur ulangKeunggulanRingan, mudah kering setelah terkena air, hangat dan halusMudah kering saat terkena air, ringan dan halusBisa Dibuat MenjadiPakaian dasar, pakaian dalam, jas hujan, pakaian ski, windbreaker, baju renang, pakaian untuk bersepeda serta berbagai macam tasSegala jenis pakaian dan berbagai macam tasReaksi/Menimbulkan AlergiKemungkinan menimbulkan reaksi alergi yang disebabkan karena resin akhirKemungkinan menimbulkan reaksi alergi yang disebabkan karena resin akhirCara PerawatanMudah dibersihkan dengan cara dicuciMudah dibersihkan dengan cara dicuciCara MembersihkanMudah dicuci namun tidak bisa di dry cleanMudah dicuci dan bisa di dry cleanBahan DasarPoliamida yang berasal dari kandungan minyak bumiPolimer yang terkandung dalam batu bara, minyak bumi, udara dan airResistensiCukup baikSangat baikJumlah Produksi di DuniaProduksi nylon di seluruh dunia diperkirakan mencapai 4,2 juta ton atau jika dibuat dalam bentuk persentase maka diperkirakan mencapai 12% dari keseluruhan produksi serat sintetisProduksi polyester di seluruh dunia diperkirakan mencapai 23 juta ton atau jika dibuat dalam bentuk persentase maka diperkirakan mencapai 58% dari keseluruhan produksi serat sintetisTahun Pertama Kali Proses ProduksiSecara komersial di Amerika Serikat nylon diproduksi pada tahun 1939Secara komersial di Amerika Serikat, polyester diproduksi pada tahun 1953Bahan nylon bisa dibuat menjadi berbagai macam tas, mulai dari tas fashion yang modis, tas selempang hingga ransel untuk travelling atau berkemah. Tas berbahan nylon saat ini memang semakin mudah didapatkan, apalagi kini semakin banyak usaha konveksi tas yang memproduksi tas dari nylon. DelishaPanggil sadja Delisha ❤ Seorang muslimah yang sedang menjalani profesi sebagai penulis di Kainpusat ❤.
nilonarang dengan bobot benang nilon 6,0 g dan arang 0,75 g adalah yang paling baik karena larutan yang terbentuk homogen, kental, mudah dicetak, permukaan membran halus dan tidak terdapat rongga
Benang nilon tidak tahan terhadap suhu tinggi karena memiliki daya serap lembab yg rendah Karena benang nilon tidak tahan tahan panas semoga membantu
31 Pengertian Serat. Serat adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan pembuatan kain, serat memegang peranan penting, sebab : · Sifat-sifat serat akan mempengaruhi sifat-sifat benang atau

Ikhtisar Benang Nilon Benang nilon adalah jenis benang sintetis yang dapat dirancang untuk memiliki tampilan dan tekstur dari banyak serat alami yang berbeda. Ini adalah benang plastik yang kuat dan fleksibel yang telah digunakan di berbagai sektor untuk tujuan komersial. Benang nilon pada awalnya dikembangkan sebagai pengganti sutra ketika bahan sebelumnya menjadi langka. Benang nilon tahan lama, agak elastis, dan seringkali lebih murah daripada benang alami. Benang nilon sering dicampur dengan bahan lain untuk memberikan kekuatan tambahan pada pakaian karena ketangguhan dan daya regangnya. Seringkali mudah untuk dikerjakan, menjadikannya pilihan bahan yang sangat baik untuk perajut pemula. Pengenalan Benang Nilon Daur Ulang Meskipun benang nilon adalah benang yang populer dan tahan lama, proses pembuatan benang ini dapat mempengaruhi lingkungan. Untuk menghilangkan masalah ini sekarang, industri tekstil lebih tertarik pada benang nilon daur ulang. YA! Benang nilon daur ulang adalah benang ramah lingkungan dan berkelanjutan yang terbuat dari bahan nilon limbah yang berbeda. Benang nilon daur ulang mengurangi pemborosan bahan nilon untuk menyelamatkan lingkungan. Kualitas benang nilon jenis ini mirip dengan benang nilon biasa karena tidak ada perubahan pada susunan kimianya selama pembuatan. Satu-satunya perbedaan antara benang daur ulang dan benang nilon konvensional adalah bahwa benang daur ulang seluruhnya terbuat dari sampah. Benang Nylon Daur Ulang hadir dengan beberapa fitur canggih dan eksklusif dan memiliki fungsi yang hampir sama dengan benang nilon konvensional. Ini adalah benang yang sangat tahan lama, fleksibel, dan berkinerja tinggi yang banyak digunakan di industri tekstil. Benang Nilon Daur Ulang kami hadir dengan 100% bahan daur ulang, dan sangat populer di industri ini. Properti Benang Nilon Daur Ulang Kristal Daerah kristal Daerah amorf Sifat termal °C Properti transisi kaca Titik lebur Suhu degradasi Residu Berat molekul rata-rata 15,812 Sifat kekuatan Kekuatan tarik kg/cm2 220 Tegangan putus kg/cm2 Perpanjangan putus % 5 Modulus Young kg/cm2 10,500 % susut Fitur dan Penggunaan Benang Nilon Daur Ulang Benang Nilon Daur Ulang Fitur Penggunaan Ketahanan yang baik Fleksibilitas Luar Biasa Kekuatan tinggi Resistensi aus yang baik Tahan terhadap kelelahan Tidak beracun dan juga hambar Tali dan garis Karpet dan tikar Jok mobil Olahraga Aplikasi Perawatan Medis dan Kesehatan Kain Teknis Pakaian dan alas kaki Peralatan Luar Ruang Mengapa Anda harus menggunakan benang nilon sintetis? Benang nilon sintetis, yang berasal dari minyak bumi, memiliki sifat yang sangat kuat dan tahan lama. Karena kualitasnya, bahan ini digunakan secara luas dalam berbagai kategori produk yang berhubungan dengan mode. Namun, produksi benang nilon melepaskan oksida nitrat, yang sebenarnya 300 kali lebih berbahaya daripada karbon dioksida. Jaring ikan adalah bagian penting dari lebih dari 600,000 alat tangkap yang dibuang ke laut, menurut WSPA. Untuk menyelamatkan mereka dari kerusakan laut, jaring ikan ini didaur ulang, diubah menjadi benang, dan kemudian diubah menjadi jaring ikan daur ulang. Secara keseluruhan, jenis benang nilon ini jauh lebih berkelanjutan daripada benang nilon konvensional. Fungsinya sama karena memiliki karakteristik dan kualitas yang sama. Apa pun yang Anda lakukan untuk lingkungan adalah di mana nilai sebenarnya berada. Secara khusus, Anda menghentikan sampah plastik agar tidak merusak lingkungan secara permanen, mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memerangi pemanasan global, dan melestarikan sumber daya tak terbarukan dari bahan bakar fosil. Keuntungan dari Benang Nilon Daur Ulang Benang nilon daur ulang menawarkan pengganti yang berkelanjutan untuk benang nilon konvensional karena terbuat dari limbah pengolahan serta jaring ikan daur ulang. Meskipun mendaur ulang nilon masih lebih mahal daripada membeli nilon baru, ada beberapa manfaat lingkungan. Mari kita lihat keunggulan yang berbeda dari benang nilon ini segera. Mengkonsumsi Lebih Sedikit Energi Dibandingkan dengan benang nilon konvensional, benang nilon daur ulang atau berkelanjutan membutuhkan lebih sedikit energi. Faktanya, pembuatan benang nilon daur ulang membutuhkan setengah dari energi yang dibutuhkan benang nilon konvensional. Konsumsi energi yang lebih rendah berarti emisi karbon yang lebih rendah yang akan membantu menyelamatkan lingkungan. Kurangi Pemborosan Pembuatan benang nilon daur ulang akan mengurangi pemborosan bahan nilon. Laut kita mendapatkan sekitar Delapan juta ton sampah plastik setiap tahun. Ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan laut. Benang nilon daur ulang dapat menyelamatkan lingkungan dari masalah ini. Tahan panas tinggi Ketahanan panas yang sangat tinggi adalah properti dari benang nilon daur ulang. Secara umum, nilon yang sangat kristalin dapat digunakan pada suhu 150 ° C. Akibatnya, meskipun diproses pada suhu tinggi, nilon tidak mudah rusak. Tahan terhadap kelelahan Ketahanan lelah yang sangat baik adalah karakteristik utama dari kain nilon. Sulit bagi material untuk kehilangan kekuatan bahkan setelah dipelintir berulang kali. Mereka sering digunakan dalam pengaturan kelelahan siklik, seperti pegangan tangan eskalator dan pelek sepeda. Oleh karena itu, penggunaan benang nilon daur ulang tidak hanya terbatas pada industri pakaian jadi. Tidak beracun dan juga hambar Karena Benang Nilon Daur Ulang secara alami tidak beracun dan tidak berbau, pakaian yang dibuat darinya tidak akan merusak orang. Selain itu, nilon mudah diwarnai dan dibentuk, sehingga nyaman untuk pembuatan dan desain garmen. Produsen Benang Nilon Daur Ulang Terbaik Jadi, apakah Anda tertarik dengan Benang Nilon Daur Ulang untuk memulai proyek Anda berikutnya dan mencari perusahaan terbaik yang dapat memberikan Anda benang kualitas terbaik? Jika ya, maka Salud Style di sini untuk membantu Anda. YA! Salud Style adalah perusahaan produsen benang terkenal di mana kami memproduksi Benang Nilon Daur Ulang. Kami adalah produsen benang nilon daur ulang bersertifikat, dan kami menggunakan 100% bahan limbah untuk memproduksi benang nilon ini. Kami memproduksi semua produk dengan mempertimbangkan lingkungan. Kami memproduksi benang ini menggunakan semua teknologi berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan. Jadi, hubungi kami dan dapatkan Benang Nilon Daur Ulang kualitas terbaik hari ini!

Tahanalkali atau lindi, tahan air garam, ngengat dan cendawan. Tidak tahan chloor karena bahan akan menjadi kuning. Tidak tahan panas dan mudah terbakar, pada temperatur 140oC lipatan lipatan akan menjadi licin, panas 180oC bahan akan melekat pada seterika, panas 225 oC bahan akan mencair.
p>Telah berhasil dilakukan sintesis mermbran komposit nilon-arang dengan menggunakan bahan dari limbah benang nilon dan arang ampas tebu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran komposit nilon-arang dengan bobot benang nilon 6,0 g dan arang 0,75 g adalah yang paling baik karena larutan yang terbentuk homogen, kental, mudah dicetak, permukaan membran halus dan tidak terdapat rongga udara. Berdasarkan karakterisasi FTIR pada membran komposit nilon-arang memperlihatkan adanya gugus fungsi hidrokarbon yang berasal dari arang ampas tebu dan gugus fungsi amida yang berasal dari benang membran yang terbentuk masih memiliki komponen asli penyusunnya. Sedangkan dari karakterisasi SEM terlihat bahwa morfologi permukaan membran komposit nilon-arang yang dihasilkan termasuk membran mikrofiltrasi dengan ukuran pori 4,75 μm. 0,05 bahwa kepadatan mikroplastik di perairan muara Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur tidak berbeda nyataMicroplastics are micro-sized plastic particles that the abundance of microplastics in the estuary of the Banjir Kanal Barat and Banjir Kanal Timur is no differentSub-district Semboro is a strategic region for the development of sugarcane Agricultural commodities. According to the Central Bureau of Statistics Jember in 2008, the area under sugarcane cultivation in the district Semboro in 2008 approximately 491 acres, in the District Semboro also contained relatively large sugar mills and has the ability milling capacity of 70 thousand quintals or 7000 TCD Tones Cine Day with the extensive area of sugarcane commodities land, the availability of seed cane is also needed single bud planting method that is one of the breakthrough to overcome the problems in the nursery. In principle, a single bud planting method is to use a chip nursery development / potray with the buds. This can save planting materials, land and time in the nursery and produce quality seeds. In the early stages of implementation IbM activities that began in April 2014 until now is still running smoothly without significant obstacles, so that every transfer of science and technology that is given to the partners can be accepted and implemented, plan future activities are the stages of the transfer of seed cane single bud results in PII in moving to production fields, and will be doing the evaluation of any activity undertaken. Keywords IbM, Semboro , Single Bud PlantingCurrent commercial polymer membranes have shown high performance and durability in water treatment, converting poor quality waters to higher quality suitable for drinking, agriculture and recycling. However, to extend the treatment into more challenging water sources containing abrasive particles, micro and ultrafiltration membranes with enhanced physical durability are highly desirable. This review summarises the current limits of the existing polymeric membranes to treat harsh water sources, followed by the development of nanocomposite polyvinylidene fluoride PVDF membranes for improved physical durability. Various types of nanofillers including nanoparticles, carbon nanotubes CNT and nanoclays were evaluated for their effect on flux, fouling resistance, mechanical strength and abrasion resistance on PVDF membranes. The mechanisms of abrasive wear and how the more durable materials provide resistance was also recent years, biorefining of lignocellulosic biomass to produce multi-products such as ethanol and other biomaterials has become a dynamic research area. Pretreatment technologies that fractionate sugarcane bagasse are essential for the successful use of this feedstock in ethanol production. In this paper, we investigate modifications in the morphology and chemical composition of sugarcane bagasse submitted to a two-step treatment, using diluted acid followed by a delignification process with increasing sodium hydroxide concentrations. Detailed chemical and morphological characterization of the samples after each pretreatment condition, studied by high performance liquid chromatography, solid-state nuclear magnetic resonance, diffuse reflectance Fourier transformed infrared spectroscopy and scanning electron microscopy, is reported, together with sample crystallinity and enzymatic digestibility. Chemical composition analysis performed on samples obtained after different pretreatment conditions showed that up to 96% and 85% of hemicellulose and lignin fractions, respectively, were removed by this two-step method when sodium hydroxide concentrations of 1% m/v or higher were used. The efficient lignin removal resulted in an enhanced hydrolysis yield reaching values around 100%. Considering the cellulose loss due to the pretreatment maximum of 30%, depending on the process, the total cellulose conversion increases significantly from value for the untreated bagasse to The delignification process, with consequent increase in the cellulose to lignin ratio, is also clearly observed by nuclear magnetic resonance and diffuse reflectance Fourier transformed infrared spectroscopy experiments. We also demonstrated that the morphological changes contributing to this remarkable improvement occur as a consequence of lignin removal from the sample. Bagasse unstructuring is favored by the loss of cohesion between neighboring cell walls, as well as by changes in the inner cell wall structure, such as damaging, hole formation and loss of mechanical resistance, facilitating liquid and enzyme access to crystalline cellulose. The results presented herewith show the efficiency of the proposed method for improving the enzymatic digestibility of sugarcane bagasse and provide understanding of the pretreatment action mechanism. Combining the different techniques applied in this work warranted thorough information about the undergoing morphological and chemical changes and was an efficient approach to understand the morphological effects resulting from sample delignification and its influence on the enhanced hydrolysis investigations of engineered osmosis EO concluded that hydrophobic support layers of thin film composite membrane causes severe internal concentration polarization due to incomplete wetting. Incomplete wetting reduces the effective porosity of the support, inhibiting mass transport and thus water flux. In this study, novel thin film composite membranes were developed which consist of a polypiperazinamide or polyamide selective layer formed by interfacial polymerization on top of a nylon 6,6 microfiltration membrane support. This intrinsically hydrophilic support was used to increase the “wetted porosity” and to mitigate internal concentration polarization. Reverse osmosis tests showed that the permselectivity of our best polypiperazinamide and polyamide thin film composite membranes approached those of a commercial nanofiltration and a commercial reverse osmosis membrane, respectively. The osmotic flux performance of the new polyamide thin film composite membrane showed matched water flux, 10 fold lower salt flux and 8–28 fold lower specific salt flux than the standard commercial cellulose triacetate forward osmosis membrane from Hydration Technology Innovations™. The relatively good performance in osmotic flux tests of our thin film composite membranes was directly related to the high permselectivity of the selective layers coupled with the hydrophilicity of the nylon 6,6 support. These results suggest that these nylon 6,6 supported thin film composite membranes may enable applications like forward osmosis or pressure retarded nylon membrane based amperometric biosensor employing banana fruit polyphenol oxidase PPO is presented for polyphenol detection. Nylon membrane was first activated and then coupled with chitosan. PPO was covalently attached to this membrane through glutaraldehyde coupling. The membrane bioconjugate was characterized by scanning electron microscopy SEM and Fourier Transform Infrared FTIR study and then mounted onto Au electrode using parafilm to construct a working electrode. Once assembled along with Ag/AgCl as reference and Pt as auxiliary electrode, the biosensor gave optimum response within 15s at pH and 30°C, when polarized at + The response in mA was directly proportional to polyphenol concentration in the range The lower detection limit of the biosensor was The biosensor was employed for determination of polyphenols in tea, beverages and water samples. The enzyme electrode showed 25% decrease in initial activity after 150 reuses over 6 months, when stored at 4° Membran Komposit Nilon-Arang untuk Proses Filtrasi TimbalA SyakirSyakir A. 2014. Karakterisasi Membran Komposit Nilon-Arang untuk Proses Filtrasi Timbal [Skripsi]. Bogor Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Listrik Membran Selulosa Asetat -Titanium DioksidaJ JuansahN CheriastiyanaK DahlanIrmansyahJuansah J, Cheriastiyana N, Dahlan K, Irmansyah.2012. Sifat Listrik Membran Selulosa Asetat -Titanium Biofisika 18 9 -15.
KarakteistikSerat polyester elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga. mudah terbakar, tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras dan berwarna cokelat muda. 15. B. BAHAN KARET 16. 2.
yFKl.
  • n47xsgc2wx.pages.dev/141
  • n47xsgc2wx.pages.dev/136
  • n47xsgc2wx.pages.dev/45
  • n47xsgc2wx.pages.dev/458
  • n47xsgc2wx.pages.dev/182
  • n47xsgc2wx.pages.dev/107
  • n47xsgc2wx.pages.dev/169
  • n47xsgc2wx.pages.dev/497
  • benang nilon tidak tahan terhadap suhu tinggi karena